Mahasiswi Pembawa Poster Seksisme Saat Demo BBM di Bengkulu, Calon Guru Dari FKIP UNIB

Mahasiswi Pembawa Poster Seksisme Saat Demo BBM di Bengkulu/Ist
Mahasiswi Pembawa Poster Seksisme Saat Demo BBM di Bengkulu/Ist

Identitas tiga oknum mahasiswi yang diduga mencoreng aksi demo kenaikan BBM di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (6/9) lalu, terungkap.


Hasil penelusuran RMOLBengkulu, ketiganya merupakan mahasiswi aktif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB), dari angkatan berbeda.

Dua diantaranya, EZ dan ST, berstatus sebagai mahasiswi prodi Pendidikan Fisika FKIP Unib, angkatan 2021. Sedangkan, satu mahasiswi lainnya, ESW, mahasiswi semester akhir prodi Pendidikan Guru Paud FKIP Unib angkatan 2017.

Foto ketiga mahasiswi itu, viral melalui akun Instagram, @curup_kito tak lama usai demo berlangsung. Hasil pengamatan di foto tersebut, ketiga mahasiswi terlihat membaur dengan kelompok pendemo dari kampus UNIB. Hal ini ditandai dari warna almamater biru tua dan emblem UNIB di dada kiri jas yang mereka kenakan.

Pada foto tersebut, EZ tampak mengenakan hijab abu-abu, membawa poster berwana merah muda, bertuliskan,"DARI PADA BBM NAIK, MENDING AYANG YANG DINAIKIN." Mahasiswi prodi pendidikan Fisika itu berdiri di sebelah kanan rekannya, ST, yang berkerudung merah muda, dan menganakan kacamata. Mahasiswi angkatan 2021 itu memamerkan senyum lebarnya seraya mengangkat tinggi kertas berwarna merah muda bertuliskan, "AYANG AKU BO DULU YA. BBM NAIK SOALNYA." 

Sedangkan ESW, berada di sebelah kiri ST, mengenakan masker putih, dan berkacamata. Bagian kanan celana jins mahasiswa prodi Pendidikan Guru Paud FKIP Unib angakatan 2017 itu, terlihat sobek lebar di bagian kanan. "NAIKIN SAYA SAJA, BBM JANGAN," bunyi tulisan di kertas ESW, disertai nomor kontak telepon seluler.

Unggahan foto ketiga mahasiswi tersebut mendapat reaksi keras ribuan masyarakat Bengkulu. Sebagian besar warganet, geram, karena ketiganya dinilai telah mencoreng almamater kampus melalaui penyampaian aspirasi bernada kontroversi.

"Kalo mau bikin gt tlg jgn pake almamater ny dong, gr2 oknum gini nnt univny yg kena. Haduhhhh," komen salah satu warganet, @dndaprtwi.

Diduga, aksi ketiga mahasiswa tersebut dilakukan untuk menarik perhatian dan menjadi viral karena menganalogikan protes dengan sesuatu yang berbau seksual, atau seksis. Hanya saja, hal seksis itu justru dianggap mengandung makna negatif. "Malu-maluin almamater, disangka keren kali ya," timpal @ayuputrianni__ disertai emot heran.

Kekecewaan juga dirasakan pemilik akun @fiqisnt_. "Miris nengoknyo min. kawan2 yg lain sibuk nyampaikan aspirasi. ado2 bae oknum cak ini yg merusak citra mahasiswa," tuturnya.

Akun lainnya, bahkan membandingkan situasi pendemo zaman dahulu dengan sekarang. "Kalo dlu mahasiswa orasi memperjuangkan rakyat yg motoin wartawan sekarang orasi depan hp minta fotoin sama kawan