Lima Ribu Ha Lebih TNKS Sudah Rusak

RMOLBengkulu. Perambahan liar terus terjadi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kabupaten Lebong, Bengkulu. Tak tanggung, saat ini sekitar 5.533 Hektare (Ha) rusak parah akibat sudah dibabat atau dirambah oleh oknum tak bertanggung jawab.


RMOLBengkulu. Perambahan liar terus terjadi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kabupaten Lebong, Bengkulu. Tak tanggung, saat ini sekitar 5.533 Hektare (Ha) rusak parah akibat sudah dibabat atau dirambah oleh oknum tak bertanggung jawab.

Kepala Seksi TNKS Wilayah VI Provinsi Bengkulu, M Zainuddin, mengungkapkan, gangguan kawasan hutan tersebut dibagi dalam tiga kategori, yakni gangguan akibat pembukaan lahan (perambahan), ilegal logging (pembalakan liar), serta perburuan satwa liar.

Perambahan di wilayah TNKS marak terjadi sejak 1999 lalu, yang umumnya dilakukan penduduk sekitar untuk dijadikan lahan budidaya.

Ditambah lagi kawasan TNKS secara administrasi berbatasan langsung dengan pemukiman warga, dalam hal ini sembilan Kecamatan dan 53 Desa di Kabupaten Lebong.

"Ada peningkatan sedikit dari tahun sebelumnya atau kisaran lima ribu Ha lebih sudah rusak. Namun lokasi perambahan ini paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Rimbo Pengadang, Topos, Lebong Selatan, Lebong Sakti, Uram Jaya dan Lebong Utara," kata Zainuddin, Rabu (10/10) sore.

Ia mengaku, medan yang jauh sekaligus kekurangan personil menjadi hambatan pihaknya untuk melakukan pengawasan dari aktivitas perambahan itu sendiri.

Buktinya saja, dari 126.321 Ha luas kawasan TNKS di Kabupaten Lebong hanya 5 polisi hutan (polhut) serta diperbantu satu warga sebagai mitra untuk menjaga kawasan tersebut. Bahkan, masing - masing personil harus menjaga sekitar Rp 25 ribu Ha.

"Berbagai upaya untuk menghentikan perambahan sudah dilakukan TNKS, termasuk dengan melakukan himbauan kepada masyarakat. Padahal, kawasan TNKS merupakan daerah penyangga kehidupan dan sumber air," singkatnya. [ogi]