Launching Layanan Cuci Darah Masih Terganjal Izin

Kasi Perawatan, Bobby Prima (kanan) dan Kepala Tata Usaha (TU) RSUD Lebong, H Dahril (kiri)/RMOLBengkulu
Kasi Perawatan, Bobby Prima (kanan) dan Kepala Tata Usaha (TU) RSUD Lebong, H Dahril (kiri)/RMOLBengkulu

Ruang Hemodialisis atau Ruang Cuci Darah belum bisa dilaunching Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong. Itupun setelah masih terkendala administrasi.


Plt Direktur RSUD Lebong, Rachman melalui Kepala Tata Usaha (TU) RSUD, Dahril mengatakan, jika tidak persiapan sudah dilakukan pihaknya. Hanya saja, saat ini terkendala dengan administrasi sebagai dasar penerbitan izin.

"Kami dari rumah sakit sudah melakukan secepat mungkin, agar pelayanan hemogoblin segera beroperasi. Tapi kenyataannya, untuk sekarang ini ada secara administratif yang masih kurang, yaitu masalah perizinan. Dokter yang akan bertanggung jawab ini," kata Dahril, kemarin (13/2).

Dia mencontohkan, salah satunya administrasi yang kurang adalah sertifikat dokter yang akan memberikan pelayanan Hemodialisis di RSUD Lebong mendatang.

"Karena di Bengkulu ini hanya beberapa dokter yang memiliki sertifikat ini modelisasi semua SIP-nya melebihi dari tiga. Kemarin kita masih berusaha dengan berkoordinasi dengan provinsi bagaimana dengan SIP yang keempat. Kita masih berkoordinasi dengan BPJS terkait SIP ini. BPJS juga sedang berkoordinasi dengan BPJS regional Palembang," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Perawatan, Bobby Prima menambahkan, saat ini sudah ada belasan warga Lebong yang rutin mendatangi rumah sakit tetangga maupun di Kota Bengkulu, untuk mendapatkan pelayanan Hemodialisis.

"Data terakhir yang kita dapat, ada 13 warga Lebong yang rutin melakukan cuci darah di Provinsi Bengkulu. Ada yang cuci darah di Rumah Sakit M Yunus, Bhayangkara dan ada yang di RSUD curup. Dengan adanya pelayanan baru ini, setidaknya meringankan masyarakat Lebong yang ingin cuci darah. Jadi, tidak perlu jauh-jauh lagi," jelas Bobby.

Dia menegaskan, untuk sarana dan prasaranan ruang cuci darah ini sudah siap beroperasi. Hanya saja, saat ini masih berkutat pada kelengkapan administrasi.

"Untuk kelengkapan (sarana dan prasarana) sendiri sudah lengkap dan siap beroperasi. Saat ini hanya kendala soal perizinan. Makanya, saat ini kita sedang melengkapi rekomendasi," tutup Bobby.