Lagi, Molek Peninggalan Belanda Terjun Kejurang

Pada September lalu, 16 orang warga Desa Lebong Tandai mengalami luka- luka, akibat Motor Lori Ekspress (Molek) peninggalan Belanda yang aktif digunakan warga sebagai kendaraan utama keluar masuk desa ke Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, tergelincir dan terjun kejurang.


Pada September lalu, 16 orang warga Desa Lebong Tandai mengalami luka- luka, akibat Motor Lori Ekspress (Molek) peninggalan Belanda yang aktif digunakan warga sebagai kendaraan utama keluar masuk desa ke Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, tergelincir dan terjun kejurang.

Kemarin (5/12/2017), Molek berkapasitas maksimal untuk 10 orang itu kembali terjun ke jurang sedalam 10 meter, dari Air Tenang menuju Lebong Tandai. Diduga akibat kondisi rel kereta yang tak layak pakai lantaran dimakan usia.

Asmadi (39) warga Argamakmur, mengatakan, ini kecelakaan kedua kalinya kurun waktu tiga bulan terakhir, kali ini mengakibatkan satu orang atas nama Neni (28) warga Desa Lebong Tandai, mengalami patah kaki kiri dan beberapa orang lainnya mengalami luka- luka.

"Dugaan sementara karena rel kereta yang sudah tua," singkatnya, Rabu (6/12/2017).

Untuk diketahui, keberadaan Molek dimanfaatkan warga sebagai alat transportasi menembus hutan, bagi mereka yang ingin keluar untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok di kecamatan.

Selain itu, diamanfaatkan pula oleh pelancong berwisata ke Desa Lebong Tandai atau lebih dikenal "Miniatur Batavia", karena desa tersebut sempat dihuni oleh Belanda dan sekarang oleh masyarakat sebagai tempat tambang emas tradisional. [nat]