JMSI Luncurkan Aplikasi 'Semua News'

Peluncuran semua news/RMOL
Peluncuran semua news/RMOL

Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) meluncurkan aplikasi "Semua News" sebagai platform sumber informasi terpercaya di tengah perkembangan dunia digital.


Ketua Umum (Ketum) JMSI, Teguh Santosa dalam sambutannya mengatakan, selain peluncuran aplikasi "Semua News" ini, dirinya juga meluncurkan dua buah buku berjudul "Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik", dan buku berjudul "Buldozer dari Palestina".

Peluncuran aplikasi "Semua News" dan buku karya Teguh Santosa ini dilaksanakan di Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu sore (30/7).

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk meluncurkan program kerja kami di JMSI. Program kami ini, kami beri nama aplikasi 'Semua News'," ujar Teguh seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu sore (30/7).

Teguh menerangkan, dari aplikasi "Semua News", pembaca bisa mendapatkan informasi dari media-media yang sudah terverifikasi, baik secara administrasi, maupun verifikasi faktual oleh Dewan Pers.

"Dan media-media ini bukan hanya untuk anggota JMSI saja, tetapi juga untuk semua platform media. Maka namanya 'Semua News', jadi untuk semua publisher, untuk semua audience, untuk semua anak bangsa Indonesia," kata Teguh.

Di tengah perkembangan dunia digital yang semakin pesat, informasi apapun bisa didapatkan, baik berita yang benar, berita hoax, maupun informasi hate speech. Di aplikasi "Semua News", Teguh memastikan akan meminimalisir terjadinya hal tersebut.

"Jadi, aplikasi ini kami berusaha untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," tegas Teguh.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu yang juga berkesempatan hadir dalam acara ini turut mengapresiasi program kerja dari JMSI tersebut.

"Mungkin ini aplikasi-aplikasi yang bisa juga diinisiasi oleh media lain. Terima kasih juga karena mengedepankan media yang sudah terverifikasi, artinya menjalankan UU," kata Ninik.

Dalam acara ini, turut dihadiri mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Rizal Ramli; Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi; Pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana, Komisaris Independen PT Dirgantara Indonesia sekaligus mantan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza; serta mantan Walikota Medan, Rahudman Harahap.

Selain itu, turut dihadiri beberapa Duta Besar (Dubes) untuk Indonesia, yakni Dubes Rusia, Lyudmila G Vorobieva; Dubes Maroko, Ouadia Benabdellah; Dubes Venezuela, Radames Jesus Gomez Azuaje; Dubes Sudan, Yassir Mohamed Ali; Wakil Dubes Afghanistan, Qais Barakzai; dan Counselor of the DPRK Embassy, So Kwang Yun.