Harga Anjlok, Petani Babat Habis Sawi Siap Panen

RMOLBengkulu. Sejumlah petani sayur di lereng Bukit Kaba tepatnya di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong lebih memilih membabat habis tanaman sawi bolanya sendiri dari pada menjualnya ke pengepul.


RMOLBengkulu. Sejumlah petani sayur di lereng Bukit Kaba tepatnya di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong lebih memilih membabat habis tanaman sawi bolanya sendiri dari pada menjualnya ke pengepul.

Hal itu yang dilakukan lantaran harga sawi bola didaerah itu cukup anjlok, meski hasil tanam sawai tersebut cukup bagus, para petani tidak ragu membanat habis untuk kemudian di timbun.

Menurut salah satu petani di Desa Sumber Urip, harga swai bola didaerah itu saat ini cukup menyedihkan, yakni hanya di harga Rp 200 per kilogram saja ditingkat petani, dengan harga itu petani cukup sulit menjual ke pengepul.

"Sekarang harga sawi cuma Rp. 200 perkilo, dengan harga segitu sulit menjualnya, sehingga petani memilih menebasnya," kata Adi dikonfirmasi awak media, Selasa (8/9).

Dia menjelaskan, petani memilih tidak memanen hasil tanamnya, karena jika dipanen petani justru akan mengeluarkan biaya lagi baik membeli keranjang bambu untuk pengepakan maupun biaya angkut.

Selain di babat habis, sawi-sawi itu juga dibagikan kepada kalangan warga sekitar, dimana warga dipersilahkan mengambil sendiri.

"Untuk sawi putih ini, minimal harganya Rp 1.500 ditingkat petani, baru petani mendapatkan untuk meskipun sedikit, karena saat ini modal tanam mulai dari harga bibit, pupuk, pestisida bahkan biaya perawatan semakin hari semakin tinggi," imbuhnya.

Sawi-sawi yang dibabat habis oleh pemiliknya tersebut menurut dia tujuannya juga untuk menyiapkan lahan untuk tanaman baru, dimana sawi itu bisa menjadi pupuk kompos dengan begitu sedikit menghemat biaya pupuk pada proses tanam selanjutnya. [tmc]