Dewan Baru Harus Kritis Soal Anggaran 2020

RMOLBengkulu. Komitmen 25 Anggota DPRD Lebong periode 2019-2024 yang baru saja dilantik sebagai wakil rakyat sedang dipertaruhkan. Terutama dalam mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2020 secara proporsional.


RMOLBengkulu. Komitmen 25 Anggota DPRD Lebong periode 2019-2024 yang baru saja dilantik sebagai wakil rakyat sedang dipertaruhkan. Terutama dalam mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2020 secara proporsional.

Seperti yang disampaikan Ketua Gemuru Lebong, Rozi Antony, bahwa pengelolaan anggaran 2020 harus benar-benar dimanfaatkan untuk peningkatan mutu.

"Belanja modal harus disesuaikan dengan kebutuhan nyata, APBD ini harus disusun proporsional sesuai kebutuhan,” kata Toni sapaan akrabnya, kemarin (30/9).

Dia mengatakan, angka kemiskinan, dan laju pertumbuhan ekonomi Lebong saat ini masih di bawah rata-rata nasional. Menurut dia, sebagai pengawas, dewan baru harus serius menata program peningkatan perekonomian.

Misalnya, harus dimulai memperhatikan kesejahteraan para petani dengan menyediakan anggaran yang cukup untuk bidang pertanian, ataupun pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

"Perlunya evaluasi terhadap penganggaran-penganggaran yang sampai saat ini dilakukan sesuai dengan kemampuan daerah. Inilah yang harus kita evaluasi,” sambung Toni.

Lebih lanjut, ia berkaca seperti tahun ini pembangunan Lebong Command Center (LCC) menurutnya tidak terlalu urgent bagi masyarakat di daerah itu.

Sebab, melihat kondisi Lebong seperti sekarang ini pengadaan yang menguras APBD hingga miliaran itu tidak terlalu berpengaruh menurunkan atau minimalisir angka kriminalitas.

"Tentu legislator baru harus menonjolkan fungsi legislasinya. Saya rasa mereka harus lebih kritis terkait pengelolaan anggaran. Mengingat APBD kita sering mengalami defisit anggaran," demikian Toni. [tmc]