Demo Pedagang Pasar Panorama Disambut Wawali Kota Bengkulu

RMOL. Puluhan pedagang Pasar Panorama yang menggelar aksi demo di depan kantor Walikota Bengkulu pada Kamis (27/10/2010) berjalan dengan damai. Para pedagang yang menggelar aksi disambut baik oleh Wakil Walikota Bengkulu, dan mempersilahkan perwakilan pedagang untuk melakukan diskusi serta menyampaikan tuntutannya.


RMOL. Puluhan pedagang Pasar Panorama yang menggelar aksi demo di depan kantor Walikota Bengkulu pada Kamis (27/10/2010) berjalan dengan damai. Para pedagang yang menggelar aksi disambut baik oleh Wakil Walikota Bengkulu, dan mempersilahkan perwakilan pedagang untuk melakukan diskusi serta menyampaikan tuntutannya.

Dalam aksi demo itu, pedagang menuntut agar Pagar Pasar Panorama yang baru dibangun dibuatkan sepuluh pintu, sebagai akses mobilitas pedagang dan konsumen, karena pembangunan yang dilakukan hanya lima pintu dan dinilai hanya sedikit dan kurang maksimalnya mobilitas di pedagang dan konsumen.

Dalam pertemuan itu, turut hadir Plt. Kadis PU Kota Bengkulu Syafriandi dan beberapa SKPD di jajaran Pemkot Bengkulu.

Menanggapi tuntutan para pedagang, Plt Kadis PU Kota Bengkulu, Syafriandi menyampai, untuk saat ini belum bisa dipenuhi untuk pembuatan sepuluh pintu pagar Pasar Panorama, karena jika dibuat sepuluh akan menjadi temuan penegak hukum lantaran tidak sesuai dengan perencanaan awal.

"Kalau bangunannya sudah selesai sudah serah terima, nanti pada awal tahun 2017 apa yang menjadi permintaan pedagang bisa dipenuhi," kata Syafriandi.

Sementara itu, Wakil Walikota Bengkulu Patriana Sosia Linda, meminta kepada masyarakat pedagang Pasar Panorama untuk bersabar menunggu, demi kebaikan Pasar Panorama.

"Percayalah apa yang dijanjikan oleh Pemkot Bengkulu akan dipenuhi dan tidak usah kuatir karena saya saksi disini, dimana Dinas PU Kota siap memenuhi tuntutannya pada tahun depan, sembari pihak dinas mengajukan anggaranya tuk dimasukan ke APBD," kata Wawali Kota Bengkulu.

Setelah mendengar keterangan tersebut, pihak pedagang dan masa membubarkan secara tertib, walau tuntutan mereka belum bisa dipenuhi pihak Pemkot Bengkulu.[R90]