Aliansi Mahasiswa antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) , Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan BEM se-Kabupaten Rejang Lebong menggelar demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rejang Lebong pada Selasa (6/9) kemarin.
- Gandeng IPHI, Kemenag Gelar Manasik Haji Mandiri
- Operasi "Zebra Nala 2021" Segera Dimulai
- Portugal Punya Alternatif
Baca Juga
Dalam aksinya, Korlab Aksi Legi Chandra menyampaikan 5 tuntuan ke DPRD Rejang Lebong, yakni menolak dan menstabilkan harga BBM, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia sektor migas dengan penegakan hukum yang adil dan transparan.
Kemudian, mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional, apabila tuntutan diatas tidak dipenuhi maka mendesak presiden Jokowi mundur dari jabatannya, dan mendesak Pemerintah Daerah dan DPRD Rejang Lebong untuk menyelesaikan permasalah infrastruktur yang ada di daerah Rejang Lebong.
"Dari total 30 anggota DPRD Rejang Lebong kami meminta yang hadir disini berjumlah 50 persen plus satu. Artinya 16 orang anggota dewan yang hadir di tengah-tengah massa aksi ini, dan apabila belum memenuhi jumlah tersebut maka kami massa aksi akan terus berada di gedung DPRD Rejang Lebong untuk menyampaikan aspirasi kami," tutupnya.
- Ini Syaratnya Jika Ada Pejabat Pemkab Lebong Ingin Ikut PIM III
- Pemkab Berjibaku Buka Posko Vaksinasi, Antusias Masyarakat Meningkat
- FPTI Benteng Gelar Muskab, Edi Sofwan Terpilih Aklamasi