Dana desa sangat bermanfaat untuk mengurangi masalah-masalah di desa, termasuk kemiskinan dan kekurangan gizi (stunting).
- Ruas Jalan Protokol Di Bengkulu Disemprot Disinfektan
- Di Media Asing, Kasus Kasus Covid-19 Diklaim Lebih Parah Dari India
- Lazismu Bengkulu Gelar Belanja Bareng Anak Yatim
Baca Juga
Dana desa sangat bermanfaat untuk mengurangi masalah-masalah di desa, termasuk kemiskinan dan kekurangan gizi (stunting).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyebut dana desa berhasil mengurangi angka kemiskinan di tingkat desa.
"Angka kemiskinan di desa turun 4,5 persen. Meski kemiskinan di desa masih tinggi. Tapi penanganan kemiskinan lebih cepat ketimbang kota," ujar dia, Kamis (22/2). dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut Eko, dana desa juga mengurangi masalah stunting. Tiga tahun ini dana desa menurunkan stunting hampir 10 persen, dari 37 persen turun ke 27 persen.
Kementerian Desa terus menaikkan distribusi dana desa. Tahun 2015 dana desa disalurkan sebanyak Rp 20,76 triliun dengan serapan 82 persen. Kemudian 2015 dinaikkan menjadi Rp 46,9 triliun dengan serapan menjadi 97 persen. Tahun 2017, dana desa naik lagi Rp 60 triliun dengan serapan hingga 99 persen.
Eko mengatakan, desa mulai melakukan improvisasi terkait penggunaan dana. Total dana desa, sambung dia, selama 3 tahun telah menciptakan jalan desa sepanjang 120.000 km, 1.990 km jembatan, puluhan ribu PAUD, posyandu, tanah longsor, drainase dan sebagainya.
"Kuncinya semua itu di pengawasan. Itu akan efektif kalau masyarakat ikut mengawasi. Kalau ada penyelewengan, laporkan ke pihak berwajib kita akan ditindak tegas," ucapnya. [ogi]
- Status Gunung Merapi Naik Waspada Level 2
- Kemenkumham Bengkulu Memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60: Sepeda Santai Sebagai Pilar Kesehatan dan Kebersamaan
- Teguh Santosa: Wartawan Harus Miliki Itikad Baik