Bupati Kepahiang Sebut Desa Tanjung Alam Dan Air Hitam Terparah Banjir

RMOLBengkulu. Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahjid menyebutkan, dua desa yang berdampak banjir paling parah ada di desa tanjung alam dan desa air hitam yang terletak di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang


RMOLBengkulu.  Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahjid menyebutkan, dua desa yang berdampak banjir paling parah ada di desa tanjung alam dan desa air hitam yang terletak di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang

"Sebanyak 356 rumah terendam dan sebanyak 28 rumah rusak berat serta ada 3 rumah yang hanyut serta keramba jaring apung ada 179 unit yang rusak dan  itu mengakibatkan kerugian besar," kata Hidayatullah saat rapat evaluasi pasca bencana banjir dan longsor di Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu  bersama Gubernur Bengkulu, Senin pagi (27/5).

Masih kata Hidayatullah,  kerugian pasca banjir juga dirasakan oleh petani budidaya pepaya, kemudian ada sawah seluas 240 hektar, sedangkan kebun kopi 23 hektar.

"Data sudah kita siapkan upaya tanggap darurat kita juga telah selesai dengan pemberian pangan kesehatan. Kemudian untuk jalan yang rusak berat mencapai 2,9 km dan juga terdapat beberapa jembatan beton yang mengalami kerusakan," sambungnya.

Lanjutnya, masyarakat juga menyampaikan Aspirasinya untuk minta di relokasi, dan saya hitung-hitung butuh 15 hektare,  kalau yang ada sekarang hanya ada lahan kawasan hutan dan menurut saya sulit jika mau lepas kawasan hutan tersebut , jadi belum saya jawab terkait aspirasi ini. Karena memang tidak ada lagi lahan dan kabupaten kepahiang merupakan kabupaten terkecil, 40 persennya kawasan hutan

"Allhamdullilahnya Kabupaten Kepahiang tidak ada tambang, tidak ada perkebunan besar swasta yang ada kebun rakyat dan kebun rakyay ini tidak memerlukan alat-alat berat. Yang ada hanyalah hutan kami isi kopi, sengon dan sebagainya," ucap Bupati.

Kemudian data-data kongkrit sudah ada dan kami berharap ini semua nanti bisa menjaga Kota Bengkulu. Sementara itu,  untuk PLTA musi tahun lalu melaporkan ada sebanyak 1,2 juta meter kubik sidementasi dan sempat membawa lumpur ke dam/bendungan PLTA Musi dan sempat digali setengah juta tapi muncul lagi satu juta.

"Besar sekali pengaruhnya tutupan lahan ini sehingga  PLTA Musi ini terancam sehingga saya khawatir bisa-bisa 3 turbin 73 watt itu tidak berputar lagi karena sidementasinya sangat besar khususnya  DAS hulu yang sungainya tidak besar,  tapi tingkat sidementasinya sangat mengerikan. Sehingga isinya lumpur semua di beberapa desa,"  tutup Hidayatullah. [ogi]