Anti-Vaksin, 12 Ribu Prajurit Angkatan Udara AS Terancam Dipecat

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Sekitar 12 ribu prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) terancam kehilangan pekerjaan mereka lantaran menolak untuk divaksinasi yang sudah diwajibkan sejak dua bulan lalu.


Sejak Agustus, Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa vaksinasi terhadap Covid-19 akan menjadi wajib bagi 1,3 juta orang yang bertugas aktif, jika tidak, prajurit akan dihukum.

Per awal Oktober, sekitar 60 ribu prajurit Angkatan Udara AS tidak mau divaksinasi. Sementara secara keseluruhan, sebanyak 97 persen dari semua prajurit AS telah menerima setidaknya satu suntikan, dan 87 persen telah divaksinasi penuh.

Bulan lalu, 94 persen Angkatan Udara telah divaksinasi, tetapi pertumbuhannya melambat dalam beberapa pekan terakhir, seperti dimuat Washington Post.

"Mereka yang gagal memenuhi tenggat waktu dapat dipecat atau didakwa oleh sistem peradilan militer, tetapi sanksi yang tepat belum diketahui," lapor Newsweek.

Pada 25 Agustus, Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan semua personel militer untuk memvaksinasi virus corona dengan setidaknya satu dosis pada 2 November, tidak termasuk anggota Garda dan Cadangan Nasional yang sebaliknya diharuskan memberikan sertifikat vaksinasi pada 2 Desember.