12 Caleg DPR Ini Masuk Pilihan Milenial Indonesia

RMOLBengkulu.Indonesia Politica Studies yang bekerja sama dengan Indonesia Millenial Voters Studies merilis ada 12 nama teratas sesuai survei pilihan milenial Indonesia terhadap para calon legislatif (caleg) DPR periode 2019-2024.


RMOLBengkulu. Indonesia Politica Studies yang bekerja sama dengan Indonesia Millenial Voters Studies merilis ada 12 nama teratas sesuai survei pilihan milenial Indonesia terhadap para calon legislatif (caleg) DPR periode 2019-2024.

Direktur Eksekutif Politica Studies, Andyto Pratama mengatakan, survei dilakukan selama periode 5 Maret hingga 15 Maret 2019. Dengan menggunakan metode multistage random sampling dan 1.200 responden. Margin of error dalam survei sebesar plus-minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Kami juga melihat bagaimana para caleg DPR RI yang aktif menggunakan sosial media untuk mengenalkan dirinya atau berkampanye," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/4).

Kedua belas caleg DPR itu terdiri dari Daniel Johan dari PKB Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) I, Anggawira (Gerindra) Dapil Jawa Barat (Jabar) VIII, Putih Sari (Gerindra) Dapil Jabar VII, Budisatrio Djiwandono (Gerindra) Dapil Kalimantan Timur, Ganis Rumpoko (PDIP) Dapil Jawa Timur (Jatim) III.

Selanjutnya masuk pilihan Christina Aryani (Golkar) Dapil DKI Jakarta II, Lathifa Al Anshori (Nasdem) Dapil Jatim IV, Prananda Paloh (Nasdem) Dapil Sumatra Utara (Sumut) I, Milasari Anggraini (Berkarya) Dapil Jawa Tengah (Jateng) VI, Tsamara Amany (PSI) Dapil DKI Jakarta II, Rian Ernest (PSI) Dapil DKI Jakarta I, Faldo Maldini (PAN) Dapil Jabar V.

Dalam survei ini terlihat dari nama-nama pilihan milenial, caleg DPR termasuk caleg muda yang umurnya di bawah 40 tahun," jelasnya.

Dari percakapan di media sosial, lanjut Andyto, para milenial berharap para caleg muda bisa memberikan program-program yang berpihak pada milenial, terutama dalam masalah lapangan pekerjaan.

"Para caleg muda dan caleg milenial ini juga memperkenalkan diri mereka melalui sosial media atau komunikasi digital karena mereka melihat generasi milenial saat ini mencari informasi ingin mudah dan praktis dengan hanya penggunaan sosial media. Era media sosial ini harus dimanfaatkan juga agar masyarakat bisa mengenali rekam jejak para calon wakil rakyat," tutup Andyto dilansir Kantor Berita Politik RMOL. [tmc]