Polemik FORKI Memanas, Dewan Guru Gokasi Bengkulu: Kita Mau Transparansi!

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Ketua Dewan Guru Gokasi Bengkulu Iskandar Novianto angkat bicara terkait polemik yang tengah mendera Pengprov FORKI Bengkulu pasca memanggil atlet untuk persiapan Kejurnas PB FORKI tanpa dasar.


"Kita bukan meributkan ya, tapi kita cuma mempertanyakan apa argumentasi Pengprov FORKI dengan memanggil sejumlah atlet untuk Kejurnas di Padang itu. Kita cuma mau transparansi sebagai bentuk akuntabilitas," kata Iskandar yang juga Kepala BPKP Provinsi Bengkulu.

Menurut Iskandar, Pengprov FORKI bisa jadi memanggil para atlet tanpa melalui seleksi karena berbagai pertimbangan. Misalnya karena tidak ada anggaran dan waktu yang mepet.

"Mungkin karena faktor-faktor tersebut. Tapi itu kan mungkin. Baru dugaan kita. Mestinya kan disampaikan saja apa argumennya. Sehingga urusannya menjadi terang dan transparan," imbuh Iskandar.

Lebih jauh, Iskandar mengatakan dari sejumlah nama atlet yang dipanggil, pihaknya melihat ada beberapa nama yang tidak pernah turun dalam beberapa turnamen justru dipanggil.

"Jadi kami ikut mempertanyakan bukan karena tak ada atlet kami yang dipanggil. Kita cuma mau tahu saja apa argumen FORKI dengan langkah pemanggilan atlet itu apa," tegas Iskandar.

Iskandar juga mengingatkan Pengprov FORKI Bengkulu agar menegakkan aturan Karate yang terkesan diabaikan. Sepertinya kasus perpindahan atlet dari satu Perguruan ke Perguruan lainnya.

KONI Sarankan FORKI Segera Musprov

Berdasarkan Surat Keputusan PB FORKI Nomor 91B/KPTS/PB FORKI/KU/18 tertanggal 29 September 2018, masaKepengurusan Pengprov FORKI Provinsi Bengkulu periode 2018-2022 berakhir hari ini, 12 September 2022.

Meski sudah di penghujung masa bakti, tanda-tanda akan diselenggarakannya Musprov belum tampak dalam waktu dekat.

Bahkan Pengprov FORKI Bengkulu masih akan menggelar pelatihan bagi wasit juri yang direncanakan pada tanggal 13 September 2022. Termasuk masih mengurus persiapan untuk menghadapi Kejurnas Karate di Padang pada Oktober mendatang.

Sekretaris KONI Provinsi Bengkulu Densi Purna Irawan mengatakan, KONI memang sudah tahu bahkan telah menyurati semua pengurus cabor yang akan segera berakhir masa jabatan dan mengingatkan agar segera menggelar Musprov.

"Karena kami ada datanya. Jadi semua cabor yang sudah akan habis masa periode kepengurusan kami surati sebagai pengingat agar mereka menggelar Musprov. Termasuk FORKI," ujar Densi.

Ia mengakui, tak ada masalah jika pengprov cabor masih melaksanakan kegiatan kendati masa baktinya habis. Hal ini masih bisa dilakukan selama enam bulan pasca berakhir masa kepengurusan.

"Memang tidak masalah bikin kegiatan. Misal Muspprov atau lainnya. Tapi kalau sudah lewat enam bulan tidak bisa. Tapi idealnya, segera saja gelar Musprov supaya tidak terlalu lama terjadi kekosongan jabatan," ujarnya.

Ia mengungkap, FORKI Bengkulu memang belum ada menyampaikan rencana pelaksanaan Musprov kepada KONI. Atau surat pemberitahuan tentang status kepengurusan jika belum menggelar Musprov dalam waktu dekat.

"Kalau ada tentu bisa menjadi dasar bagi kami untuk bersurat ke PB FORKI. Kalau sampai saat ini belum ada. Justru kami yang sudah mengingatkan di awal awal pengurus KONI yang baru dilantik," tandasnya.

Ia menambahkan, sebaiknya memang Pengprov FORKI menyampaikan surat pemberitahuan sebagai acuan bagi KONI. Apalagi jika akan berkenaan dengan anggaran.

Lebih lanjut, Sekum KONI mengakui Pengprov FORKI sudah menyampaikan proposal untuk kepentingan Kejurnas Karate di Padang nanti. "Proposal memang sudah masuk, tapi bantuan belum ada ke FORKI. Saat ini masih dalam kajian," tandasnya.