Pemprov Gandeng PPKKI Untuk Dongkrak Produktifitas Kopi Bengkulu

Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya mendongkrak produktifitas kopi Bengkulu, agar dapat masuk pasar nasional maupun internasional. Salah satu wujud keseriusannya pemerintah provinsi menjalin


Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya mendongkrak produktifitas kopi Bengkulu, agar dapat masuk pasar nasional maupun internasional. Salah satu wujud keseriusannya pemerintah provinsi menjalin
kerjasama dengan menandatangani MoU dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI), Kamis (9/11).

"Kerjasama ini diharapkan bukan saja  mampu meningkatka produktifitas, namun juga meningkatkan kualitas biji kopi", kata Pelaksana tugas Gubernur," kata Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Dijelaskan Rohidin, jika dikelola dengan tepat rasa kopi Bengkulu dapat bersaing dengan dengan kopi dari daerah lain. hal ini dibuktikan dengan masuknya kopi Bengkulu dalam nominasi 10 kopi terbaik di Indonesia. Hanya saja, sebagian besar petani kopi di Bengkulu belum melaksanakan pengolahan pasca panen
dengan benar sehingga terkesan asal jadi.

"inilah yang juga kita harapkan dari kerjasama ini, PPKKI dapat membantu petani kita bagaimana pengolahan pasca panen dengan benar," jelas Rohidin.


Plt Gubernur  Bengkulu Rohidin Mersyah Saat Berbincang-bincang Dengan Direktur PPKKI Miswani dan Bupati Kepahiang Hidayat Syahid

Senada dengan Rohidin, Direktur PPKKI Miswani mengatakan peningkatan produktifitas dan kualitas kopi di Bengkulu harus segera dilakukan. Sebab, permintaan kopi nasional kian hari kian meningkat seiring dengan meningkatnya tren konsumsi kopi di Indonesia.

"Jika tidak disegerakan, bisa jadi sejarah Opec terulang. Dari eksportir menjadi importir. Dengan kondisi ini kita apresiasi stakeholder kita tidak tinggal diam," ujar Miswani.

Sebagai salah satu kabupaten penghasil kopi terbesar di Provinsi Bengkulu, Bupati Kepahiang Hidayat Syahid mengapresiasi kerjasama yang dilakukan Pemprov Bengkulu. Bahkan untuk lebih intensif dan konsentrasi Pemkab Kepahiang bakal jalin kerja sama dengan PPKKI secara khusus.


Stand Kopi Lokal Bengkulu

Untuk mendukung langkah serius ini, dirinya menargetkan produksi 5 juta batang (sistem stek) dalam satu hingga dua tahun mendatang.

"Kami memiliki 24.386 hektare lahan kopi robusta dan seluruhnya merupakan kebun rakyat. Untuk Arabica bisa mencapai 650 hektare. Tapi kita sadari 75 persen tidak produktif, sehingga mampu menghasilkan produksi 500 kilogram saja per hektare," kata Hidayat memaparkan hasil kopi Kepahiang.

Selain itu Hidayat juga siap membuat Kampung Kopi, wisata yang terintegrasi dengan komoditas lokal di Kabupaten Kepahiang. [M07/ADV]