Keberadaan Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan tampaknya makin jadi bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, belakangan ini NASA juga mulai memanfaatkan penggunaan teknologi AI.
- 15 Provinsi Siap Jalankan Samsat Digital, Termasuk Bengkulu
- Horee.. Pemkab Lebong Kecipratan Bantuan Digital Komputer dan Modem Orbit Untuk 3 Sekolah
- Draf Perpres Media Berkelanjutan Resmi Diserahkan Dewan Pers ke Dirjen IKP
Baca Juga
Salah satu yang dimanfaatkan Badan antariksa AS dari AI adalah untuk memprediksi fenomena antariksa terkait badai matahari yang terjadi di masa depan. Bahkan, mereka mengaku bisa memberi peringatan 30 menit sebelum "kiamat" sampai ke Bumi.
Peringatan dini akan mendeteksi lebih awal saat fenomena besar akan terjadi dan berpotensi menghancurkan wilayah tertentu.
Data-data untuk memprediksi didapatkan dari sejumlah satelit, seperti ACE, WIND, IMP-8, dan Geotail. Data-data itulah yang kemudian diolah menggunakan AI untuk mengetahui secara presisi kapan badai matahari akan terjadi dan dampak yang bisa ditimbulkan.
Dikutip dari Science Alert, Minggu (5/11), para ilmuwan NASA melatih model pembelajaran yang dinamakan Dagger yang disebut-sebut memiliki peningkatan kecepatan.
Di mana tim peneliti mengungkapkan bisa memprediksi tingkat keparahan dan arah peristiwa kurang dari satu detik saja. Bahkan, Dagger juga bisa membuat prediksi setiap menit.
Beberapa kejadian badai matahari memang pernah berdampak besar di sejumlah wilayah di Bumi. Misalnya, 35 tahun lalu, wilayah Quebec tidak teraliri listrik selama berjam-jam.
Pun dengan kerusakan besar yang terjadi di Carrington 150 tahun lalu. Saat itu infrastruktur listrik dan komunikasi rusak parah akibat badai.
- 15 Provinsi Siap Jalankan Samsat Digital, Termasuk Bengkulu
- Baznas Luncurkan Aplikasi Untuk Masjid Seluruh Indonesia
- Pengamat Teknologi: Dokumen Elektronik, Selain Aman dan Efisien Juga Sah di Mata Hukum