Kerusakan Kawasan TNKS Turut Jadi Penyumbang Banjir

RMOLBengkulu. Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah Rejang Lebong dan sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Bengkulu salah satunya akibat dampak dari kerusakan hutan di kawasan TNKS.


RMOLBengkulu. Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah Rejang Lebong dan sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Bengkulu salah satunya akibat dampak dari kerusakan hutan di kawasan TNKS.

Dimana tidak, berdasarkan pantauan pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) kerusakan hutan akibat perambahan paling banyak terdapat diwilayah hulu sungai di dalam kawasan.

"Yang hulu sungainya berada di kawasan TNKS, kami pastikan dampak dari pembukaan lahan, sehingga daerah-daerah yang berada di hilir sungai terdampak banjir," kata Kepala Seksi wilayah VI Resor Rejang Lebong, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III TNKS Bengkulu-Sumsel, M. Zainudin dikonfirmasi RMOLBengkulu, Selasa (30/4).

Berdasarkan temuan petugas patroli baru-baru ini disampaikan dia, pembukaan lahan didalam kawasan terutama di hulu sungai cukup banyak, pembukaan lahan itu sebagaian untuk lahan perkebunan dan beberapa diantaranya untuk pengambilan kayu.

Dia menjelaskan, bencana alam yang terjadi saat ini merupakan dampak dari kondisi lingkungan yang tidak seimbang, yakni terganggunya daerah resapan air.

Disisi lain Zainudin membeberkan, sebelum terjadinya banjir di sejumlah wilayah khususnya di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, pihaknya sudah menyurati masing-masing camatan yang ditembuskan ke Bupati guba mengingatkan bahwa kawasan yang berada di hulu sungai yang masuk di daerah itu bisa menjadi ancaman.

"Dan terbukti kan, di Kabupaten Lebong hujan sebentar saja itu tidak bisa dilewati, begitupula di pasar dan terminal, termasuk di Rejang Lebong," bebernya.

Kerusakan hutan didalam kawadan TNKS sendiri, disebutkan dia mencapai 10 persen dari luasan 26.000 hektar, kerusakan itu paling banyak ditemukan diwilayah hulu.

Pihaknya berharap, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi saat ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga pentingkan keseimbangan lingkungan dengan menjaga kawasan hutan, tak hanya kawasan TNKS namun kawasan hutan yang dilindungi lainnya. [ogi]