Direktur Rumah Sakit M Yunus Bengkulu (RSMY) yakni Zulki Maulub resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur RSMY Bengkulu terhitung sejak, Kamis (10/6).
- Menko Marves: Ekonomi Indonesia Stabil saat Covid-19 Karena Peran Kades
- Warga Arab Saudi Dilarang Pelesiran ke Indonesia
- 5 Ribu Desa Tertinggal Bakal Berkembang Sebelum 2019
Baca Juga
Dimana surat pengunduran dirinya sebagai Direktur RSMY Bengkulu telah disampaikan ke Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beberapa waktu lalu dan disetujui oleh Gubernur.
Dengan pengunduran Zulki Maulub sebagai Direktur RSMY Bengkulu. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yakni Herwan Antoni sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSMY Bengkulu.
Dikatakan Zulki Maulub alasan dirinya ingin mengundurkan diri dari jabatannya yang sekarang adalah ingin kembali mengabdi sebagai seorang Dokter Spesialis Anestesi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Zulki Maulub saat penunjukan Herwan Antoni sebagai Plt Direktur RSMY pada Kamis siang (10/6).
"Saya mengundurkan diri dari Direktur RSMY Bengkulu karena saya ingin kembali ke jabatan fungsional saya sebagai Dokter Anestesi," kata Zulki Maulub, Kamis (10/6).
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Zulki Maulub terhadap seluruh karyawan maupun staff RSMY Bengkulu atas bantuannya selama menjabat sebagai Direktur RSMY Bengkulu.
Dimana dikatakan Zulki, dirinya telah bergabung selama 6 tahun di RSMY Bengkulu dan menjabat sebagai Direktur RSMY Bengkulu sudah 4 tahun lamanya. Hal itu tentu menjadi kenangan tersendiri bagi Zulki Maulub dalam membangun citra RSMY dalam memberikan pelayan kesehatan pada masyarakat.
"Saya bersyukur, hari ini saya sudah sampai ada titik yang saya inginkan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengatakan bahwa Pelaksana Tugas Direktur RSMY Bengkulu akan bertugas selama 3 bulan sampai dengan adanya penunjukan Direktur definitif.
"Menindaklanjuti surat Gubernur maka dilakukan penunjukan Plt. Sedangkan untuk jabatan Direktur akan dilakukan seleksi jabatan tinggi pratama," tutup Hamka Sabri. [ogi]
- Covid-19 Tembus 800 Kasus Sehari, Ini Kata Ketua Satgas IDI Soal Omicron
- Menkes Gunakan Chatbot Whatsapp Untuk Pantau Stunting
- 166 Penumpang KM Sinar Bangun Masih Dalam Pencarian