RMOLBengkulu. Tingkat kesadaran masyarakat umat muslim untuk membayar zakat fitrah di Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah tahun ini meningkat. Peningkatan mencapai 4-6 persen dibandingkan tahun 2017 lalu.
- Proyek Mahal Segera Dievaluasi
- Demi JK, Perindo Gugat UU Pemilu Ke MK
- Kebebasan Pers Terancam, Jurnalis Alami Kekerasan
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tingkat kesadaran masyarakat umat muslim untuk membayar zakat fitrah di Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah tahun ini meningkat. Peningkatan mencapai 4-6 persen dibandingkan tahun 2017 lalu.
Kepala Bidang Penerangan Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H Paimat Solihin mengakui seperti pada zakat fitrah jamaah di Masjid Baitul Izzah tahun ini mencapai Rp 25 juta lebih. Sebelumnya dibawa dari Rp 25 juta.
"Naik memang kesadaran masyarakat berzakat. Aturan memang sudah ditetapkan besaran. Yakni tingkatan terendah Rp 25 ribu untuk kelaa nilai beras terendah. Sedangkan beras kualitas menengah senilai Rp 30 ribu serta kualitas super atau tinggi Rp 35 ribu. Jika dibayar dengan beras sebanyak 10 canting atau 2,5 Kg," ujarnya baru-baru ini.
Lanjut Paimat, peningkatan juga terjadi di Kabupaten/Kota. Selain jumlah masyarakat yang berzakat banyak. Juga hasilnya baik dalam bentuk uang dan beras juga banyak. Hasil zakat yang terkumpul juga semuanya sudah disalurkan kepasa yang berhak menerimanya. Seperti anak yatim piatu, janda-janda tua serta warga kurang mampu.
"Untuk total jumlah warga yang membayar zakat fitrah masih menunggu laporan dari Kemenag Kabupaten/kota. Begitu juga jumlah uangnya serta berasnya," paparnya.
Diakui Paimat, banyaknya masyarakat berzakat karena didukung perekonomian sudah semakin sejahtera. Disisi lain kesadaran akan pentingnya berbagi antar sesama untuk membersihkan harta serta menjalankan perintah Allah sudah semakin tinggi.
"Kedepan kita berharap semakin banyak lagi masyarakat berzakat. Sehingga akan membantu dan ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu," demikian Paimat. [nat]
- Proyek Mahal Segera Dievaluasi
- Demi JK, Perindo Gugat UU Pemilu Ke MK
- Kebebasan Pers Terancam, Jurnalis Alami Kekerasan
