Wisata Telaga Putri Tujuh Warna Bisa Masuk Keajaiban Dunia?

Selain dicanangkanmeraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Bupati Lebong, Rosjonsyahterus menggalang kampanye agar wisata itu terpilih juga sebagai salah satu dalam kategori Keajaiban Alam Dunia.


Selain dicanangkan  meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Bupati Lebong, Rosjonsyah  terus menggalang kampanye agar wisata itu terpilih juga sebagai salah satu dalam kategori Keajaiban Alam Dunia.

"Nanti kita minta Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora) dan Bappeda untuk segera mengusulkan. Tahun 2018 ini kita usahakan rekor muri itu, biar dikenal. Paling tidak dikenal terlebih dahulu," kata Bupati kepada Rakyat Merdeka Online (RMOL) Bengkulu.

Menurut Bupati, keunikan dan keindahan wisata ini juga karena memiliki tujuh telaga dengan warna yang berbeda-beda.

"Kalau sudah dikenal bakal dilirik pemerintah, rekor muri itu kan bisa menjadi perhatian khusus pemerintah. Menariknya juga karena warna ada 7 warna berbeda-beda. Tentu bisa saja dimasukkan dalam kategori keajaiban dunia," tandas Bupati.

Sementara itu, Camat Rimbo Pengadang, Januar Pribadi melalui Sekretaris, Meika Rizka mengungkapkan, wisata ini dinamakan telaga Putri Tujuh Warna karena menurut mitos warga setempat dahulu dilarang untuk menyebutkan kata putri. Sebab, apabila disebutkan kata putri maka akan ada semburan mata air besar ditengah danau.

"Makanya disebutkan Telaga Putri Tujuh Warna. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari. Sangat di sayangkan jika anda berada di Lebong belum mengunjungi wisata yang tiada duanya tersebut," kata Rizka, Minggu (25/3).

Selain itu, sambung Rizka, lokasi wisata terletak kurang lebih 50 km-an dari Pasar Muara Aman atau untuk menuju ke lokasi objek wisata memakan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan kaki dari Desa Byoa Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

"Surga tersembunyi ini berada diantara rimbunan pohon pohondan bebatuan cadas. Telaga  yang asri dan sejuk ini, sangat disayangkan karena belum tersentuh pengelola yang baik," sambung Rizka.

Dirinya juga menambahkan, sebenarnya ada delapan telaga, akan tapi karena akses jalan yang  tidak memungkinkan maka jangkauan mereka hanya sampai pada ketujuh telaga saja.  Adapun tujuh warna telaga yakni telaga biru, merah, putih serta abu-abu dengan ukuran besar. Sementara,  tiga warna yang lain mempunyai ukuran yang kecil yaitu telaga dengan warna kuning, coklat serta hitam.

"Luas lahan wisata sekitar 50 hektar dengan tujuh warna. Seluruh hasil survei kita pada bulan maret 2017 lalu,  sudah kita serahkan kepada Bappeda Lebong untuk ditindak lanjuti," tutup Rizka. [ogi]