Warga Lebong 'Dihantui' Kehadiran Harimau, BKSDA Usir Dengan Letusan Meriam

Tim gabungan saat menyembunyikan letusan meriam di lokasi jejak kaki mirip harimau ditemukan/RMOLBengkulu
Tim gabungan saat menyembunyikan letusan meriam di lokasi jejak kaki mirip harimau ditemukan/RMOLBengkulu

Penampakan jejak kaki mirip Harimau Sumatera kembali terjadi di Kabupaten Lebong. Bahkan, jejak itu diabadikan tim patroli Balai Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) Resort Lebong, pada Selasa (25/4) lalu sekitar pukul 13.42 WIB.


Penampakan itu ditemukan di perbatasan Desa Ketenong 2 dengan Sebelat, Kecamatan Pinang Belapis, lalu kembali mendapat informasi jika peliharaan anjing warga sudah disantap raja hutan tersebut.

Hal itu sebagaimana postingan aku  facebook milik @hengki edwardo di halaman facebook, kemarin (26/4) siang.

"Ass, dimana mau melapor masalah harimau masuk desa?? Anjing kita di desa sudah banyak dimakannya, apa tunggu harimau makan orang dulu?," tulisnya dengan bahasa daerah setempat.

Teror serangan harimau masih menghantui masyarakat beberapa hari terakhir. Untuk mengantisipasi datangnya harimau, warga bersama BKSDA, TNKS, polisi, TNI dan relawan membunyikan suara menyerupai meriam, Kamis (27/4) di wilayah Pinang Belapis.

Itupun dilakukan dengan tujuan mengusir harimau dari lokasi pemukiman warga.

Dandim 0409 Rejang Lebong, Lerkol Inf Moch Reynaldi Herbowo, S.Sos melalui Danramil Lebong Utara, Mayor Arif Parwoko mengatakan, penelusuran dan mencari terkait munculnya harimau di wilayah Kecamatan Pinang Belapis selesai dalam keadaan aman.

"Langkah awal, tim BKSDA melaksanakan himbauan dan pengusiran dengan menggunakan meriam manual dititik telapak kaki harimau ditemukan," ujarnya, Kamis (27/4).

Untuk mengantisipasi datangnya harimau, warga bersama polisi, TNI dan relawan melakukan jaga malam.

"Untuk anggota pos Pinang Belapis masih standby bersama warga dan  mengimbau jangan dulu beraktivitas ke areal hutan," pungkasnya.

Terpisah, Said Jauhari, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Bengkulu-Lampung melalui Kasubag TU BKSDA, Suharno mengaku, sudah menerima laporan dari TNKS Resort Lebong terkait adanya penampakan jejak kaki mirip harimau di Lebong itu.

Saat ini pihaknya bersama tim BKSDA, TNKS, TNI dan masyarakat sudah melakukan pengusiran raja hutan itu agar kembali ke habitatnya.

"Iya dilakukan pengusiran bersama-sama masyarakat dan petugas TNKS," jelasnya.

Dia berharap, masyarakat yang melihat jejak maupun kehadiran harimau tersebut melaporkan kepada petugas terkait. Agar mudah dicek keberadaanya.

"Kita pantau 1 dan 2 hari ini, dan TNKS sudah ke lokasi dan nanti kalau gangguan berlanjut kita upayakan pengusiran desa setempat penyangga yang berbatasan langsung kawasan TNKS," bebernya.

Menurutnya, laporan adanya jejak mirip harimau di wilayah lokasi tersebut bukan kali kali ini terjadi. Pihaknya menduga kawasan tersebut memang wilayah jelajah harimau karena hutan lindung.

Ia berharap, wilayah tersebut bukan tempat konflik antara manusia dan harimau. "Mudah-mudahan harimau tidak berkonflik dengan manusia Teman-teman TNKS sudah turun ke lokasi dan menenangkan masyarakat," pungkasnya.