Warga Keluhkan Infrastruktur Penanganan Banjir

Anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay Saat Diwawancarai Awak Media Usai Kegiatan Reses/RMOLBengkulu
Anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay Saat Diwawancarai Awak Media Usai Kegiatan Reses/RMOLBengkulu

Anggota Komisi I DPRD Kota, Ariyono Gumay kembali menggelar reses ketiga tahun 2021. Dalam kegiatan yang digelar di Jalan Jenggalu, Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka tersebut masyarakat menyampaikan keluhan terkait penanganan banjir di Kota Bengkulu.


Salah seorang warga Kelurahan Lingkar Barat, Nina meminta pemerintah kota segera melakukan perbaikan dan pembangunan drainase untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan. 

"Kami mohon masalah banjir tolong segera dicari solusi, karena hampir setiap musim penghujan pemukiman kami selalu kebanjiran. Apakah dengan normalisasi saluran drainase, atau buat drainase-drainase baru agar bencana banjir ini dapat dicegah," ungkapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Ariyono Gumay menyebut jika pada tahun 2022 mendatang pemerintah hanya menganggarkan 3 Milyar untuk penanganan banjir. Dirinya pesimis jika anggaran tersebut dapat mengatasi permasalahan banjir di Kota Bengkulu.

"Sangat disayangkan penganggaran hanya sekitar 3 milyar saja. Sebenarnya sudah pernah kita usulkan dan protes saat pembahasan karena tidak mungkin dengan anggaran minim seperti itu bisa melakukan normalisasi sungai atau pembangunan drainase. Kita sampaikan apa adanya kepada masyarakat," paparnya.

Selain soal infrastruktur penanganan banjir, masyarakat juga mempertanyakan bantuan gas melon dari Pemkot Bengkulu. Masyarakat mengeluhkan jika program tersebut belum tepat sasaran sehingga masih banyak warga yang layak menerima namun tak mendapat jatah.

"Sebenarnya memang kuota pengisian gas di Pertamina ada 300 ribuan. Namun perlu dipahami itu kuota untuk pengisian, bukan kuota tabung gas yang sudah berisi. Saya menilai bahwa pola pendistribusiannya yang menjadi masalah, karena Pemkot langsung membelli 31 ribu gas melon untuk dibagikan kepada masyarakat melalui pangkalan. Nah dampaknya warga yang tidak menerima kartu gas gratis akhirnya tidak bisa membeli gas di pangkalan," tutupnya. [ogi]