Viral Video Penampakan Harimau, Perekam: Harimaunya Loncat Ke Kebun

Tangkapan layar penampakan harimau di di tugu perbatasan Lebong-Bengkulu Utara/Ist
Tangkapan layar penampakan harimau di di tugu perbatasan Lebong-Bengkulu Utara/Ist

Penampakan Harimau Sumatera masuk dan berkeliaran kembali terjadi di perbatasan antara Kabupaten Lebong menuju Bengkulu Utara. Persisnya tidak jauh dari lokasi awal penampakan bulan Februari lalu.


Teranyar, penampakan itu terjadi antara Kabupaten Lebong menuju Bengkulu Utara. Persisnya di tugu perbatasan, Kamis (12/5) sekitar pukul 17.45 WIB. Kawasan dibawah pengelolaan KPH Bukit Daun Dinas LHK Bengkulu.

Penampakan satwa dilindungi ini direkam melalui kamera ponsel oleh warga Desa Rena Jaya, Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara, Remo Angga Wijaya dan kemudian beredar di media sosial facebook.

Dalam video berdurasi 50 detik itu, tampak harimau itu sedang berjalan di badan jalan utama jalan lintas Lebong menuju Bengkulu Utara, melihat pengendara roda empat yang terhenti dan merekam melalui ponsel.

RMOLBengkulu mencoba mengklarifikasi langsung kepada Remo Angga Wijaya, yang mengabadikan video penampakan harimau tersebut.

Kepada wartawan, pria berusia 26 tahun itu menceritakan peristiwa itu bermula saat dirinya mengangkut beras menggunakan mobil jenis Cerry Furtura dari Lebong menuju Bengkulu Utara. 

Hanya saja, setelah tugu perbatasan ia melihat harimau yang muncul dari sisi kanan (jika dilihat dari Lebong menuju Bengkulu Utara).

"Posisi saya dari Lebong membawa mobil bermuatan beras menuju arah kabupaten Bengkulu Utara pas di perbatasan," ujarnya, Kamis (12/5).

Lanjut dia mengutarakan, peristiwa itu terjadi sebelum waktu salat Maghrib dengan cuaca mendung dan akan turun hujan. Melihat itu, ia bersama kedua ponakannya yang masih berusia 13 tahun, menghentikan laju perjalanannya.

Karena dalam situasi mencekam, ia memilih mundur beberapa meter ke belakang. Sembari merekam menggunakan handphone Redmi 6a.

Beberapa menit kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya. Hanya saja, ia melihat harimau tersebut sudah menyebrang di area kawasan perkebunan kopi milik warga sekitar. 

"Sebelah kanan pak, dan harimaunya loncat ke kiri pas masuk ke kebun warga," tambahnya.

Dia juga mengaku, jika kondisi harimau itu dalam keadaan sehat dan tubuhnya kekar.

"Saya rasa sehat. Karena saya lihat harimaunya gemuk," singkatnya.

Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) melalui Bidang PTN wilayah III Bengkulu-Sumsel dan SMPTN Wilyah VI Bengkulu, Jonathan Sinuhaji didampingi Kepala Resort TNKS Lebong Pestu Doben menyebutkan, informasi penampakan harimau di pemukiman warga hampir setiap tahun masuk ke pihaknya. Terakhir penampakan bulan Februari 2022 lalu.

"Ada pak, apa lagi hutan kita relatip masih baik, hampir tiap tahun ada info harimau yang mendekati desa," sambungnya.

Dia menyatakan, penyebab harimau yang sering muncul di wilayah Bukit Resam itu, karena kawasan hutan tersebut memang habitatnya. Adapun jika harimau itu muncul mendekati pemukiman atau desa biasanya dikarena tempat mencari makan terganggu oleh pembukaan lahan kawasan hutan di daerah ini.

Selain itu harimau tersebut masuk ke ladang dan pemukiman warga di daerah ini juga dipengaruhi marak kegiatan perburuan melalui pemasangan jerat untuk satwa mangsa, maksud masyarakat menjerat kijang dan babi yang merupakan makan utama Harimau.

"Bisa jadi, habitatnya terganggu atau rusak, atau ketersediaan pakan yang kurang di habitatnya. Atau gangguan lain seperti perburuan satwa liar lainnya. Mari bersama kita jaga hutan," ungkapnya.

Ia juga mengimbau kepada warga untuk tidak membuka hutan yang sudah masuk kawasan TNKS serta tidak memburu satwa makanan Harimau Sumatera, sehingga hewan buas yang berbahaya bagi manusia tersebut tidak keluar dari habitatnya.

”Bila ada warga yang melihat lagi, segera laporkan dengan petugas baik TNKS, KPH/DisLHK maupun BKSDA. Diharapkan masyarakat tidak bertindak sendiri karena berbahaya dan bisa mencelakai diri sendiri maupun satwa itu sendiri yang dilindungi undang-undang,” pesannya.