Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan update korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11) siang.
- Lagi, PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 23 Agustus 2021
- Arab Saudi Buka Pintu untuk Jemaah Umrah dari Luar Negeri
- Kepala Daerah Diminta Mendagri Percepat Pencairan THR dan Gaji ke-13
Baca Juga
Data yang diterima Ridwan Kamil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 162 korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 itu.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 meninggal dunia, 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena tertimpa reruntuhan atau benda tajam," kata Ridwan Kamil, saat konfrensi pers di Kabupaten Cianjur, Senin (21/11) malam.
Selanjutnya, ada sebanyak 13.784 pengungsi yang tersebar di beberapa titik. Sebanyak 2.345 rumah juga hancur akibat bencana gempa bumi ini.
Mantan Wali Kota Bandung itu mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa tersebut mayoritas anak-anak. Pasalnya, terjadinya gempa sekira pukul 13.21 WIB itu kondisi anak-anak sedang bergegas untuk pulang dari sekolahnya.
"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak. Saya prihatin juga karena peristiwa yang terjadi saat anak-anak sedang pulang sekolah umum, melanjutkan sekolah di madrasah sehingga terjadi di beberapa pesantren," jelasnya.
Di samping itu, pihaknya juga memastikan bahwa seluruh infrastruktur evakuasi sudah berdatangan. Rencananya, evakuasi korban gempa yang tertimpa reruntuhan akan kembali dilakukan besok, Selasa (22/11) pagi.
"Alat-alat berat dari TNI sudah disiapkan, pasukan TNI-Polri juga sudah disiapkan. Dapur-dapur umum malam ini sudah siap, akan dihadirkan sesuai titik pengungsian. Jadi rencana aksi evakuasi dari mulai matahari muncul besok pagi, kita akan lakukan secepatnya," pungkasnya.
- Dampak Pandemi, KPKNL Sebut Lelang Kendaraan Dinas Lebih Dominan
- Vaksin Sinopharm Untuk Anak Usia 3-17 Tahun Dapat Restu UEA
- Teguh Santosa: Wartawan Harus Miliki Itikad Baik