Tuduhan Amerika Serikat dan negara barat lainnya terkait suplai senjata Korea Utara (Korut) ke Rusia di hadapan Dewan Keamanan PBB mengundang respon ketidaksukaan dari Pyongyang.
- KPU Susun Anggaran Rp 86 T Untuk Pemilu 2024, Mendagri Minta Tinjau Ulang
- Ki Candan Langit: Nining Masuk Pintu Kerajaan Alam Ghaib
- Zakat Fitrah Tahun Ini Terendah Rp 25 Ribu, Tertinggi Rp 35 Ribu
Baca Juga
Seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Korut menegaskan negaranya tidak pernah mengirimkan pasokan senjata untuk perang Rusia, dan tidak juga berniat melakukan hal tersebut.
"Kami belum pernah mengekspor senjata atau amunisi ke Rusia sebelumnya dan kami tidak akan berencana mengekspornya," kata Wakil Direktur Jendral Korut.
Dia juga memperingatkan AS untuk segera tutup mulut dan berhenti menyebarkan desas-desus yang bertujuan menodai citra dari negara komunis itu.
Sementara itu, hubungan Korut dan Rusia yang cukup dekat, sangat mungkin menimbulkan stigma negatif dari negara-negara rival mereka, khususnya AS yang kerap melemparkan tuduhan negatif terhadap kerjasama dua negara otoriter tersebut.
Terlebih saat bulan lalu, ketika Putin menyatakan kepada Kim Jong Un bahwa keduanya akan memperluas hubungan bilateral yang komprehensif dan konstruktif.
Kim juga menanggapi dengan mengirim surat balasan kepada Putin yang menyatakan dukungan, kerja sama dan solidaritas strategis serta taktis yang akan kedua negara lakukan untuk menghadapi musuh bersama.
- Menag Yaqut Umumkan Hari Raya Idul Adha Jatuh Pada Hari Selasa 20 Juli 2021
- Tindak Tegas PKS Tidak Patuh, Ini 10 Poin Rekomendasi Kadin Bengkulu
- Oknum Dosen USU Ditangkap Karena Status Facebook