Tangkal Bencana, Puluhan Warga Lebong Gelar Ritual Adat

Puluhan Warga Lebongkembali menggelar ritual adat kedurai agung (muang apem), Kamis(15/3/2018) kemarin. Warga mendatangi pasir Lebar di Desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong untuk menangkal bencana yang kerap terjadi diwilayahnya.


Puluhan Warga Lebong  kembali menggelar ritual adat kedurai agung (muang apem), Kamis  (15/3/2018) kemarin. Warga mendatangi pasir Lebar di Desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong untuk menangkal bencana yang kerap terjadi diwilayahnya.

Cara ini dilakukan sejak ratusan tahun silam, sebagai bentuk tolak balak dari berbagai macam musibah yang mengancam keselamatan warga setempat. Bagi warga, "Muang Apem"  merupakan ritual peninggalan leluhur masyarakat di beberapa desa yang sudah sepatutnya tetap dilestarikan.

Panitia Pelaksana, Dodi Dores mengatakan, upacara ritual adat desa ini melibatkan  tokoh masyarakat dari beberapa desa. Bahkan, syarat  ritual  sejak awal kegiatan sudah dipenuhi termasuk membawa kue apem, air pancuran ajai, bambu serta diiringi oleh anak-anak yang dinamakan anak dewa.

"Seluruh warga yang hadir membawa kue apem dari rumah masing-masing untuk dimakan secara bersama-sama dilokasi ritual dan boleh juga dibawa pulang," kata Dodi saat dikonfirmasi, Kamis (15/3/2018).

Selama ini, kata Dodi,  pelaksanaan ritual adat masyarakat ini dengan terpaksa dilaksanakan sendiri-sendiri. Karena tidak juga ditanggapi sehingga mau tidak mau dikatakan pelaksanaan ritual dilaksanakan secara sederhana, namun tidak mengurangi rukun yang ada.

"Kami tidak berani meninggalkan situs yang sudah menjadi peninggalan leluhur dan tidak mau membuat yang baru. Tentunya, kejadian banjir belakangan ini sebagai tanda peringatan untuk kami melaksanakan kegiatan ini,” tandas Dodi.

Sementara itu, Ketua BMA Lebong, Badruzzaman mengatakan, sesuai dengan hasil rapat hearing yang difasilitasi oleh DPRD Lebong belum lama ini. Kegiatan ini memang dicanangkan menjadi agenda tahunan BMA Lebong tahun 2019 mendatang.

"Kita hadir berdasarkan hasil rapat hearing kita belum lama ini. Dan memang sudah menjadi tugas BMA untuk mengakomodir kegiatan seperti ini," singkat Badruz.

Tidak seperti sebelum-sebelumnya,  pelaksanaan ritual adat juga diikuti oleh Badan Musyawarah Adat (BMA) Lebong, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong, dan perwakilan masyarakat yang sudah dibagi Agai (Apem). [ogi]