Syarat Kuliah Tatap Muka, Mahasiswa Unib Wajib Vaksin

Mahasiswa Unib/RMOLBengkulu
Mahasiswa Unib/RMOLBengkulu

Berbeda dengan kampus lainnya di Kota Bengkulu, Universitas Bengkulu (UNIB) hingga saat ini masih belum memberlakukan Kuliah Tatap Muka (KTM) atau kulia offline di dalam kampus.


Rektor Universitas Bengkulu (UNIB) Ridwan Nurazi menuturkan, belum diberlakukannya KTM di lingkungan kampus UNIB hingga saat ini sebagai bentuk antisipasi dalam penyebaran virus covid-19 di lingkungan kampus.

Bahkan, jika KTM di masa pandemi covid-19 harus digelar, pihaknya mewajibkan seluruh mahasiswa maupun tenaga pengajar untuk melakukan vaksin terlebih dahulu. 

“Sebelum mereka melakukan kulia offline, syaratnya harus di vaksin dulu,” kata Ridwan Nurazi saat penandatangan Mou bersama Polda Bengkulu beberapa waktu lalu. 

Pelaksanaan vaksin bagi mahasiswa ini sambung Rektor UNIB. Pihaknya telah memiliki koordinator-koordinator di masing-masing daerah baik kabupaten-kota. 

Sedangkan, bagi mahasiswa yang berada diluar Provinsi Bengkulu diminta untuk dapat menyesuaikan di daerahnya masing-masing.

Serta untuk memenuhi capaian vaksinasi dua puluh ribu mahasiswa Unib, Ridwan menyebutkan, pihaknya telah bekerjasama dengan Polda Bengkulu dalam rangka pencegahan dan penanganan covid-19. 

Dimana dalam kerjasama itu, Polda Bengkulu akan mencadangkan vaksinasi bagi kampus sesuai dengan kebutuhan maupun permintaan yang diajukan oleh pihak kampus.

“Untuk jumlah mahasiswa UNIB ada 20.000 lebih. Ketika semua sudah siap baik dosen maupun mahasiswa barulah kuliah offline atau tatap muka kita lakukan,” sambungnya.

Di sisi lain selaku Rektor UNIB, Ridwan tak menapik bahwa selama pandemi covid-19 sejak tahun 2020 hingga 2021 saat ini, dirinya tak sedikit menerima laporan terkait kasus kematian dosen, staff maupun mahasiswanya yang terpapar covid-19. 

Hal itulah yang menjadi dasar bagi dirinya untuk belum memulai KTM di lingkungan kampus UNIB. 

“Untuk yang terpapar baik dosen, mahasiswa maupun staff kampus ada. Namun itu bukan klaster kampus melainkan klaster luar seperti rumah. Maka dari itu semuanya harus vaksin.

Kalau 1 yang terpapar maka yang ribuan mahasiswa lainnya juga bisa ikutan terpapar,” tutup Ridwan Nurazi.