Meski sempat menjadi lokus Stunting di tahun 2019 lalu, akhirnya Desa Anggut Kecamatan Pino Bengkulu Selatan (BS) di tahun 2022 ini dinyatakan nol kasus Stunting atau terhindar dari gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi.
- Tenang! Larangan Pengisian Solar Subsidi Belum Diberlakukan Hingga Dua Minggu Kedepan
- Musrenbang Tingkat Kabupaten, Tiga Fokus Pemkab Lebong Dalam RKPD 2024
- Baru 9 Desa Terima Rekomendasi Dinas PMDS, Proses Pencairan Terhambat?
Baca Juga
Begitu juga disampaikan Kades Anggut Meiduan Ependi kepada RMOLBengkulu usai Musyawarah Rembuk Stunting di Kantor Desa setempat, Senin (29/8).
"Ya, Alhamdulillah saat ini di Desa kami nol kasus Stunting, mudah-mudahan ini akan terus bertahan ditahun-tahun berikutnya atau dengan kata lain setiap anak desa kami terbebas dari stunting," kata Meiduan usai kegiatan tersebut.
Tidak mudah bagi pihaknya melakukan pencegahan terhadap Stunting tersebut, apalagi banyak faktor penyebab terjadi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada anak. Oleh karena itu, dirinya meminta semua pihak ikut serta dalam menggalakkan pencegahan Stunting di desa yang dipimpinnya.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya Stunting berbagai program pencegahan telah diluncurkan, seperti pemberian makanan tambahan terhadap balita, posiandu, hingga pemeriksaan fisik terhadap balita ataupun anak-anak.
"Setiap bulan kita salurkan bantuan makanan tambahan balita dan juga posiandu terus kita lakukan, semoga dengan ini dapat mencegah terjadinya Stunting terhadap anak desa Anggut," sampai Meiduan.
Sementara itu, Ketua BPD Riphan menambahkan, peran perawat, bidan hingga kader desa sangat penting dalam menanggulangi masalah tersebut. Oleh sebab itu, dirinya meminta pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya Stunting dilakukan semaksimal mungkin.
"Yang pertama kami sangat mendukung, dan tadi terdapat usulan seperti penambahan makanan tambahan untuk balita itu dapat diakomodir pemerintah desa. Sebab, meskipun Stunting saat ini nol kasus jangan membuat kita lengah tetap harus waspada, apalagi stunting ini akan berdampak terhadap tumbuh kembang anak," tutup Riphan.
Para kader dan tokoh masyarakat desa ikuti musyawarah rembuk Stunting
Usai Musyawarah Rembuk Stunting yang dihadiri Camat Pino Surahman, Kepala Puskesmas Anggut, Babinkamtibmas dan Tokoh masyarakat tersebut, pemerintah desa Anggut bersama BPD menggelar musyawarah Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPdes) tahun 2023.
- PPKM Lebong Turun Ke Level 2
- Pilkades 14 Desember, Peserta Lebih Dari 5 Orang Bakal Diseleksi
- Serapan Anggaran Minim, Dewan Minta Proses Pencairan Dipercepat Sebelum Lebaran
