Soal Data Kartu Tani, Disperkan Tunggu Laporan Dari Bank Mandiri

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, Cuncun Almajusi/Ist
Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, Cuncun Almajusi/Ist

Meski baru dilantik menjadi Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, Cuncun Almajusi tampaknya tidak perlu butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan program dinasnya.


Demikian juga instruksi Bupati Lebong, Kopli Ansori tentang verifikasi ulang kartu tani, ia berjanji akan memverifikasinya.

"Rekapan belum selesai. Karna di tiap Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP3K) masih ada petani yang belum ngambil kartu," katanya, Jum'at (24/3).

Dijelaskannya, untuk kuota kartu tani di Kabupaten Lebong ia tidak mengetahui persis. Sebab, pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari Bank Mandiri selaku pencetak kartu tani.

"Secara total nanti kita konfirmasi. Karena kartu tani itu dicetak oleh Bank Mandiri langsung," ungkapnya.

Selanjutnya, jika sudah selesai dicetak oleh pihak bank maka akan diserahkan kepada 11 BP3K yang dibawah kantor Disperkan Lebong. Kartu tani yang dicetak itu berdasarkan petani yang masuk dalam data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Di sisi lain, pemberlakuan kartu tani untuk membeli pupuk bersubsidi belum dipahami dan diterima seluruh petani. Ada yang menganggap kartu tani berfungsi seperti kartu ATM. Sementara ada petani yang masih berpandangan konvensional.

"Dan sebenarnya nya kita membantu pihak bank untuk membagikannya ke petani," pungkasnya.