Sekretaris Korwil Fokal IMM Bengkulu Terlibat Komentar Dengan Peneliti BRIN di Facebook, Ini Tanggapan Rahiman Dani

Rahiman Dani/Ist
Rahiman Dani/Ist

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjend) PP Pemuda Muhammadiyah periode 2015-2018, Rahiman Dani angkat bicara atas komentar media social terkait oknum peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menebar ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.


Menurut Ketua Umum (Ketum) Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal) IMM) Provinsi Bengkulu, seluruh warga Muhammadiyah tetap bijak, tenang, dan dewasa.

"Kita tidak boleh terpancing terkait ini," ujar satu akademisi atau dosen di Universitas Prof Dr Hazairin (Unihaz), Bengkulu, Rabu (26/4).

Rahiman menyebut apa yang dilakukan peneliti BRIN tersebut sudah merupakan tindak pidana. Karena itu Anwar meminta agar biarkan kasus tersebut dilimpahkan ke pihak kepolisian.

"Pastinya saya tahu pihak kepolisian akan berbuat sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku," pungkas Bakal Calon Anggota DPD RI Dapil Bengkulu ini.

Sebelumnya, kasus ini bermula dari status Facebook yang ditulis Thomas Djamaluddin seorang Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN. Dalam pernyataannya, Thomas Djamaluddin mengaku heran dengan Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah, tapi ingin menggunakan lapangan untuk sholat Idul Fitri. 

Kemudian pernyataan Thomas ditanggapi Andi Pangerang Hasanuddin, yaitu anak buahnya. Bahkan Hasanuddin yang juga pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Bahkan Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dan ingin membunuh anggota organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah tersebut.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tegas Andi Pangerang Hasanuddin.

Tak hanya itu, Andi P Hasanuddin juga sempat menyentil akun milik Ahmad Fauzan S yang juga menjabat sebagai Sekretaris Koordinator Wilayah (Korwil) Fokal IMM Provinsi Bengkulu.

“Pada hari minggu sore tiba-tiba saja , akun Andi P Hasanuddin memention akun saya (Ahmad Fauzan S) dengan postingan: perlu saya HALALKAN GAK INIDARAHNYA semua Muhammadiyah? Apalagi muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender islam Global dari gema Pembebasan? BANYAK BACOT MEMANG!!!! SINI SAYA BUNUH KALIAN SATU SATU. SILAHKAN LAPORKAN KOMEN SAYA DENGAN ANCAMANPASAL PEMBUNUHAN!!! SAYA SIAP DIPENJARA SAYA CAPEK LIHAT PERGADUHAN KALIAN!!," tulis Andi Pangerang Hasanuddin. 

Lanjutan komennya saudara Andi "Saya tak segan-segan membungkam kalian muhammadiyah yang masih egosentris.udah disentil sama pak thomas,pak marufin dkk kok masih gak mempan," tulisnya.

Karena dirinya dimention dalam akun tersebut, lalu Ahmad Fauzan S membalas " Takuut... Pak Thomas Djamaluddin itu kelakuan anak buah bapak di BRIN, memang dia siapa pak?kok bisa menghalalkan darah orang dibina mas anggotanya, masa anggota Lembaga falak NUbisa menghalalkan darah," saut Fauzan.

Berbagai komentar terus berlanjut. Kemudian, akun aflahal menhapus postingannya sehingga semua rangkaiannya menjadi hilang.