Sebagian Warga Lebong Saksikan GMT Dengan Mata Telanjang

Meskipun, sebelumnya sudah ada himbauan agar masyarakat mengenakan kacamata pelindung khusus saat menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT), sebagian warga Kabupaten Lebong masih saja menikmati fenomena langka itu dengan mata telanjang.


Meskipun, sebelumnya sudah ada himbauan agar masyarakat mengenakan kacamata pelindung khusus saat menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT), sebagian warga Kabupaten Lebong masih saja menikmati fenomena langka itu dengan mata telanjang.

Menurut salah satu warga Desa Pungguk Pedaro Kecamatan Bingin Kuning, Cecep (28), ia mengaku senang bisa menyaksikan fenomena GMT secara langsung, walaupun berlangsung hanya beberapa detik, tanpa mengenakan kacamata pelindung di depan halaman rumah mereka.

"Subhanallah, ternyata informasi selama ini benar terjadi saya lihat dengan mata saya sendiri, saya baru saja melihat pagi tadi terang tiba-tiba gelap gulita," ucap Cecep sambil tersenyum seolah tak percaya.

Ketika ditanya soal resiko tidak mengenakan kacamata pelindung saat fenomena GMT di Lebong, ia menjelaskan, bahwa dirinya tidak mau menyia- nyiakan fenomena ini dengan hambatan kacamata pelindung. Menurutnya untuk mendapatkan kacamata pelindung itu memerlukan biaya yang tidak sedikit,

"Kita seadanya dulu lah, jangan karena hanya kacamata fenomena ini kita lewatkan," ungkapnya pada RMOL Bengkulu.

GMT di Kabupaten Lebong berlangsung selama kurang lebih 30 detik pada pukul 07.00 WIB. Fenomena ini terjadi ketika Bulan melintas langsung di antara Bumi dan Matahari, menyebabkan bayangan jatuh menimpa Bumi. [CW9]