Sambangi Prabowo, Wiranto Ngaku Kepincut dengan Gerindra

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (Purn) Wiranto saat menyambangi Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Jawa Barat/RMOL
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (Purn) Wiranto saat menyambangi Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Jawa Barat/RMOL

Alasan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (Purn) Wiranto meninggalkan Partai Hanura, diungkap secara terbuka saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin petang (1/5).


"Bahwa saya adanya satu dan lain hal (sebagai alasan) melepaskan Partai Hanura," ujar Wiranto, saat dijamu Prabowo dalam ruangan yang dikelilingi buku-buku, dalam kawasan Padepokan Garuda Yaksa.

Ia mengurai satu alasan utama yang membuatnya harus merelakan Partai Hanura, dan bukan lagi di bawah komandonya. Padahal, partai politik tersebut didirikan oleh mantan Panglima TNI ini pada tahun 2006 itu.

"(Alasannya) karena sistem navigasinya yang saya lihat sudah berubah. Tetapi itu menjadi satu pengalaman yang berharga buat saya," ungkapnya.

Karena itu, Wiranto berkunjung bersama sejumlah kadernya ke kediaman Hambalang menemui Prabowo, dengan alasan melanjutkan perjuangan politik yang telah dibangunnya.

Namun ia menyatakan, Partai Gerindra adalah satu perahu politik yang utama dalam menghadapi kontestasi Pemilu Serentak 2024, jika dibandingkan PPP yang Ketua Umumnya juga ia temui di Jakarta siang tadi.

"Ternyata memang yang cenderung basic nasionalism, itu memilih Gerindra. Yang lebih banyak bernafaskan agamis, islam terutama, saya kerahkan untuk berkiprah di PPP," katanya.

"Mengapa saya condong ke Gerindra? Karena memang saya melihat Gerindra ini betul-betul hormati, hargai para pendahulu kita, fouding father," tandas Wiranto.