Ruang Isolasi Penuh, RSUD Bekasi Rawat Pasien Covid-19 Di Trotoar

Tangkapan layar video beredar di kalangan wartawan, yang menggambarkan sejumlah pasien Covid-19 di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi, tergelatak dibibir trotoar depan tenda BNPB dengan mengenakan infus dan alat bantu pernapasan (oksigen)/Repro
Tangkapan layar video beredar di kalangan wartawan, yang menggambarkan sejumlah pasien Covid-19 di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi, tergelatak dibibir trotoar depan tenda BNPB dengan mengenakan infus dan alat bantu pernapasan (oksigen)/Repro

Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pasien tergeletak dengan mengenakan infus dan alat bantu pernapasan di bibir trotoar depan tenda BNPB di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi, beredar di kalangan wartawan.


Bahkan, dalam video tersebut juga terlihat seorang wanita berkerudung yang tergeletak di atas mobil pick up terbuka sedang mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan.

Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi Kusnanto, membenarkan dan menyebut hal tersebut karena tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BoR) di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi, sudah penuh.

Kusnanto menerangkan, kejadian di dalam video tersebut tepatnya berada di depan tenda skrining atau ruang triase yang berfungsi untuk mengidentifikasi pasien Covid-19 yang disediakan RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi.

"Sebenarnya di tenda (triase) ini kita sediakan awalnya 30 bed, tapi kan kita enggak bisa menolak orang datang, pada akhirnya mereka cukup di tata laksana dengan kursi roda dan sekarang sudah mencapai 40 pasien nih menunggu di ruang triase," ujar Kusnanto kepada wartawan, Jumat (25/6).

Kusnanto menerangkan, seharusnya skrining pasien Covid-19 dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hanya saja katanya, kini IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi sudah dijadikan ruang perawatan karena lonjakan pasien positif.

"Pasien Covid tentunya kan sudah luar biasa yah. Dari 265 (tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Bekasi), kita tambah lagi 100 ya sekarang. Tapi masih belum cukup," ungkapnya.

Namun begitu, Kusnanto memastikan masyarakat yang datang ke RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi tetap mendapatkan pelayanan dengan sebagaimana mestinya.

Sementara terkait dengan proses setelah skrining selesai, yaitu perawatan pasien, RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi akan berkoordinasi dengan RS lain di Kota Bekasi maupun di luar Kota Bekasi, untuk bisa dilakukan rujukan.

"Kita koordinasi terus dengan rumah sakit rumah sakit rujukan yang lainnya. Rumah sakit swasta, rumah sakit tipe D, supaya pasien di rujuk ke mereka, setelah sudah ada hasil PCR-nya," terang Kusnanto.

"Kalau di sini full, berarti akan dialihkan ke RS rujukan Covid lainnya," tandasnya diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.