Reses Sefty, Warga Keluhkan Infrastruktur, Ketersediaan Pupuk hingga PPDB

erwakilan warga saat menyampaikan aspirasi dalam reses Septy Yuslinah.
erwakilan warga saat menyampaikan aspirasi dalam reses Septy Yuslinah.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah, S.Sos, MAP, kembali menggelar reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat yang dipusatkan di areal persawahan Kelurahan Panorama Kecamatan Singgaran Pati Kota Bengkulu, Kamis (21/7) sore.


Reses masa persidangan ke II Tahun Sidang 2022 yang digelar Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu ini, turut dihadiri Camat Singgaran Pati, Drs. Alex, Lurah Dusun Besar, Imam Masjid Dusun Besar, Ketua RT 23, Ketua dan Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu, dan Petani Dusun Besar.

Sejumlah aspirasi disampaikan beberapa warga yang notabene petani Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singgaran Pati. Diantaranya yakni soal infrastruktur jalan, ketersediaan pupuk subsidi yang masih kekurangan, sehingga perlu adanya bantuan pupuk organik atau kompos.

Selain itu, warga juga mengeluhkan adanya tiang listrik yang berada di tengah jalan, yang membuat banyak terjadi kecelakaan sehingga perlu bantuan untuk segera dipindahkan. Dan keluhan adanya kerusakan saluran drainase atau siring persawahan warga yang sejak lama belum pernah tersentuh perbaikan dari dinas terkait.

Menanggapi hal itu, Politisi PKS Provinsi Bengkulu ini menyatakan siap menampung segala keluhan dari konstituen nya, dan segera dituang dalam dokumen pembahasan usulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2024 mendatang.

"Sebab kalau untuk pembahasan anggaran tahun 2023 sudah tidak di mungkinkan lagi, karena sudah dibahas beberapa waktu silam," ujar Sefty. 

Selain itu lanjutnya, warga juga mengeluhkan soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah dekat lingkungan mereka. Yang mana jalur zonasi sudah sesuai, namun tidak dapat masuk di sekolah tersebut. 

"Iya Mudah-mudahan untuk tahun depan dapat dilakukan perbaikan dalam PPDB baik di SMA dan SMK, keluhan ini juga sudah saya sampaikan sewaktu hearing dengan kepala sekolah dan diknas agar menjadi PR mereka," kata Sefty.