RMOLBengkulu. Kementerian Pertanian RI berupaya keras memutus permainan di masa lalu yang membuat pupuk tidak jatuh tepat sasaran dengan cara reformasi penyaluran.
- Reses Bambang Hermanto, Infrastruktur Masih Jadi Keluhan Utama Masyarakat
- PENAS Petani Nelayan XVI Tahun 2023, Provinsi Bengkulu Bidik Terbaik Nasional
- KPK: 90 Persen Institusi Pemerintah Masih Sarat Praktek Percaloan Dan Gratifikasi
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kementerian Pertanian RI berupaya keras memutus permainan di masa lalu yang membuat pupuk tidak jatuh tepat sasaran dengan cara reformasi penyaluran.
Hal ini menjadi salah satu langkah kongkrit yang dilakukan Kementrian Syahrul Yasin Limpo bersama jajarannya seperti disampaikan Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian Yesiah Ery Tamalagi, saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Rabu (23/9).
Yesiah Ery Tamalagi mengatakan, berbicara kelangkaan pupuk tidak akan pernah cukup.
"Bicara soal kelangkaan pupuk, tidak akan pernah cukup. Itu kondisinya. Itu juga mengapa Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada Presiden agar tiga BUMN Dikembalikan ke Kementrian Pertanian," ujar Yesiah Ery Tamalagi.
Meski lupa mengingat, apa tiga BUMN yang diminta agar kembali ke Kementerian Pertanian namun Yesiah Ery Tamalagi namun telah ada langkah kongkrit dilakukan jajaran Syahrul Yasin Limpo.
Salah satunya, Kementrian Pertanian RI sedang memperbaharui sistem yang betul-betul bisa memotret kebutuhan petani terhadap pupuk benar-benar tersedia dan sampai sasaran.
"Langkah kongkrit lainnya, yang dilakukan Kementrian Pertanian melakukan reformasi penyaluran pupuk serta memutus permainan di masa lalu yang membuat pupuk jatuh tidak tepat sasaran," tandasnya dilaporkan Kantor Berita Politik RMOL. [tmc]
- Pemerintah Sudan Ajak JMSI Kembangkan Strategi Alternatif, Ini Respon Teguh Santosa
- Mempelai Pria Ceraikan Istri 15 Menit Usai Akad
- Tes Kesamaptaan CPNS, Kemenkumham Bengkulu Gandeng Brimob Bengkulu