Rancangan APBD 2022 Turun, Dewan Minta Bupati Evaluasi Jajarannya

Ketua Komisi II DPRD Lebong, Ahmad Lutfi/RMOLBengkulu
Ketua Komisi II DPRD Lebong, Ahmad Lutfi/RMOLBengkulu

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebong tahun 2022 dirancang sebesar Rp 651 miliar. Jumlah tersebut turun sebesar Rp 51 miliar dari APBD Induk tahun anggaran 2021 sebesar Rp 710 miliar.


Ketua Komisi II DPRD Lebong, Ahmad Lutfi mengatakan, meski pendapatan mendapat sorotan, ia meminta tahun depan eksekutif dapat maksimalkan pendapatan yang menurun.

"Untuk angka pastinya TAPD dan ketua Banggar yang lebih tahu. Tapi sesuai dengan struktur APBD yang telah disepakati menurun di tahun 2021 ini, totalnya 651 Milar lebih," kata politisi Partai Golkar tersebut, Kamis (18/11) siang.

Pembahasan mengenai pendapatan kabupaten Lebong pada tahun 2022 memang belum selesai.

Menurutnya, untuk program tahun depan memang masih naik turun, mulai dari segi sisi pendapatan dan belanja. Hal itu dikarenakan wabah Covid-19 yang memang belum usai dan saat ini memang masih menjadi pertimbangan.

Dengan melihat perencanaan yang disampaikan oleh OPD, pihaknya menilai perencanaan eksekutif masih setengah matang, jadi perlu sinkronisasi dan evaluasi antar OPD. Dengan adanya hal itu rapat tersebut masih belum membuahkan hasil alias masih dibahas secara komprehensif.

"Rapat masih berlangsung bersama TAPD,” tegasnya.

Dia juga meminta bupati mengevaluasi kinerja para pejabat keuangan. Sebab, kondisi keuangan Lebong selalu menjadi atensi khusus setiap tahunnya. Sehingga berimbas pada perencanaan di seluruh OPD.

Kendati proyeksi pendapatan belum ada titik terang tahun depan, namun wakil rakyat itu meminta eksekutif tidak terburu-buru dalam menurunkan APBD.

Di sisi lain, ia mengaku optimis target tercapai dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Seperti, peningkatkan pendapatan dari kegiatan sektor pajak, perizinan, hingga retribusi sektor wisata.

Termasuk memberikan reward kepada pejabat yang berhasil menjemput anggaran pusat ke daerah. Itupun sebagai bentuk motivasi pejabat lainnya agar lebih gentol memanfaatkan anggaran pusat.

"Memang jalan untuk peningkatan APBD kita harus gentol jemput bola anggaran pusat dan peningkatan target PAD," demikian Lutfi.