PWI Siap Jadi Agen Perdamaian Semenanjung Korea

RMOL. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) siap menjadi agen perdamaian untuk ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.


RMOL. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) siap menjadi agen perdamaian untuk ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.

Begitu dikatakan Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Rabu (20/12/2017).

Hal yang sama diutarkannya dalam jamuan makan malam dengan Direktur Hubungan Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Hwang Soonsung, di pusat kota Seoul, Selasa (19/12/2017).

"Kewajiban ikut menjaga perdamaian dunia adalah amanat kemerdekaan negara kami dan dicantumkan di dalam Pembukaan UUD 1945. Sejak awal kemerdekaan tokoh-tokoh bangsa kami ikut aktif menjaga perdamaian dunia," ujar Hendry yang juga anggota Dewan Pers, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Hendry tidak datang sendirian ke Korea Selatan. Dia didampingi Ketua bidang Luar Negeri PWI Teguh Santosa dan pimpinan PWI dari sejumlah provinsi, yakni Ketua PWI Sumatera Utara Hermansjah, Ketua PWI Jambi Saman Muraki, Sekretaris PWI Kepulauan Riau Saibansah Dardani, Ketua PWI Jogjakarta Sihono, Ketua PWI Solo Anas Syahirul Alim, Ketua PWI Sulawesi Barat Naska Mahmud Nabhan, Sekretaris PWI Sulawesi Selatan, Anwar Sanusi, dan Ketua PWI Kalimantan Barat, Gusti Yusri Ismail.

Adapun Delegasi PWI berkunjung ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama dengan Asosiasi Wartawan Korea (AWK). Mereka tiba di Seoul Kamis pekan lalu (14/12/2017) dan mengunjungi sejumlah kota lain di Korea Selatan seperti Gangneung, Jonjeu, Wanju dan Suwon.

PWI, kata Hendry, memberikan perhatian khusus terhadap ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea. Sejak lima tahun terakhir, PWI aktif berkomunikasi dengan AWK dan menyelenggarakan kegiatan saling mengunjungi.

"Tahun depan diharapkan delegasi PWI akan berkunjung ke Korea Utara. Selain untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai negara itu, kunjungan ke Korea Utara juga akan membawa pesan-pesan perdamaian," jelasnya.

Selain itu, PWI juga telah bertemu secara terpisah dengan Dutabesar Republik Korea atau Korea Selatan dan Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara.

PWI, kata Hendry lagi, sangat yakin masih ada peluang perdamaian di Semenanjung Korea. Dia juga mengingat bagaimana dalam penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Nusa Tenggara Barat, diplomat kedua Korea ikut hadir bersama tak kurang dari 30 diplomat negara sahabat.

Direktur Hubungan Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Hwang Soonsung menjelaskan, pers memang berperan penting dalam menjaga perdamaian.

Dia juga bilang bahwa Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menghargai semangat dan keinginan PWI untuk ikut menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.

"Semoga kerjasama organisasi pers Indonesia dan Korea bisa berlangsung terus. Kami memandang ini hal yang sangat positif untuk kedua negara," kata Hwang.

Dalam pertemuan tersebut Hendry juga memaparkan misi khusus PWI dalam muhibah ke Korea Selatan kali ini, yakni mempromosikan kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

"Pohon kopi ditemukan di hampir semua daerah di Indonesia, maka kami memiliki begitu banyak jenis kopi. Banyak diantaranya adalah unggulan," kata wartawan senior Kompas itu.

Hendry menceritakan, pejabat-pejabat daerah yang ditemui PWI dalam kunjungan ini telah mendapatkan buah tangan kopi dari Indonesia.

Di antara pejabat yang menerima kopi-kopi unggulan itu adalah Wakil Gubernur Joenbuk Choi Jeongho, Walikota Jeonju Kim Seungsu, Walikota Wanju Park Sungil, dan Wakil Walikota Seoul Kim Jongwook. Tak lupa calon Dutabesar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Kim Changbeum, yang sekarang bertugas sebagai Dutabesar Hubungan Internasional Kota Seoul, juga mendapatkan kopi unggulan Indonesia.

Di akhir jamuan makan malam, Hendry memberikan kopi kepada Hwang Soongsun yang menyambutnya dengan penuh sukacita.

"Ini sebuah kehormatan besar bagi saya," ujarnya sambil tersenyum. [nat]