Puluhan Hektar Sawah Gagal Panen, Petani Kota Donok Rugi Puluhan Juta

Sawah warga di Kota Donok rusak akibat banjr bandang/RMOLBengkulu
Sawah warga di Kota Donok rusak akibat banjr bandang/RMOLBengkulu

Areal persawahan di Desa Kota Donok, Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu, ikut merasakan imbas banjir, Rabu (21/4) petang. Salah satu petani, Hendri, menilai kerugian petani ditengarai mencapai puluhan juta karena lahannya terendam banjir.


"Ada puluhan hektar sawah gagal panen, karena sawah terendam banjir. Kerugian ditaksir puluhan juta," ungkap Hendri, Jumat (23/4).

Banjir tersebut, kata Hendri, terjadi karena hujan intensitas tinggi di wilayah Lebong dan sekitarnya. Luapan air dan lumpur menggenangi jalan raya. Termasuk air Teluk Nusai pun ikut meluap. Lalu membanjiri areal persawahan warga.

"Banjir terjadi akibat luapan air dari pegunungan (air Teluk Nusai). Sehingga merendam puluhan hektar padi milik warga desa Kota Donok," terang Hendri.

Menurut warga lainnya, Ali, sungai tersebut sudah sering meluap. Hanya saja luapan sebelumnya, tidak separah kali ini. Untuk itu, Ali berharap, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) dapat melakukan normalisasi air Teluk Nusai.

"Sungainya banyak pasir dan batu. Jadi, saat hujan debit air tinggi, luapan pasir dan batu terbawa air masuk ke sawah masyarakat. Termasuk sampah pepohonan. Jadi, perlu dilakukan pengerukan sedimen dan normalisasi sungai Teluk Nusai," harap Ali.

Selain itu, Ali juga berharap pemerintah memberikan bantuan benih padi. Khususnya bantuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat. "Ada dua kelompok tani yang gagal panen karena lahannya tergenang air," demikian Ali.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi memastikan telah mendata kerugian yang dialami para petani pasca banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu.

"Total ada 68 Ha terdampak. Satu hamparan di Talang Macang Kota Donok," kata Rozi sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan, dari 67 Ha itu dipastikan sebanyak 172 karung dari 8 anggota kelompok tani (poktan) mengalami gagal panen. Artinya, jika per karung dinominalkan Rp 200 ribu. Maka kerugian yang dialami 8 petani itu sebanyak Rp 34.400.000.

"Yang parah 0,8 Ha, rusak ringan 1,5 ha," tuturnya.

Pantauan di lapangan, tampak Bupati Lebong, Kopli Ansori didampingi Wabup Lebong, Fahrurrozi dan Kepala BPBD Lebong, Fakhrurrozi meninjau langsung lokasi banjir dan longsor di kawasan Kecamatan Lebong Selatan.