Protes Soal Honor, Kabid Dan THLT Nyaris Adu Jotos

Tampak para THLT Kantor Satpol PP saat melayangkan protes terkait rencana pengurangan honor/RMOLBengkulu
Tampak para THLT Kantor Satpol PP saat melayangkan protes terkait rencana pengurangan honor/RMOLBengkulu

Di tengah-tengah aksi protes belum cair hingga wacana pengurangan honor, salah seorang Kabid di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebong, nyaris adu jotos dengan para Tenaga Harian Lepas Terdaftar (THLT).


Peristiwa itu terjadi pada Rabu (2710) pagi sekitar pukul 10.30 WIB di halaman Kantor Satpol PP Lebong.

Informasi yang diperoleh dilapangan, ratusan THLT yang terdiri dari personil Damkar dan Satpol PP tersebut mendatangi Kantor Satpol PP mempertanyakan ada wacana pengurangan honor dari Rp 900 ribu menjadi Rp 600 ribu.

Namun, bukannya mendapatkan jawaban masing-masing kubu sempat terlibat adu mulut. Kondisi pun semakin riuh saat seseorang Kabid berinisial AA berteriak terhadap seorang THLT sehingga nyaris adu jotos.

Melihat kejadian seperti itu, rekan sesama pegawai honorer lainnya langsung melerai yang bertikai. Kedua kelompok diminta menahan diri dan tidak membikin kegaduhan.

Salah satu THLT diminta keterangan mengatakan, protes yang dilakukan pihaknya berawal dari wacana pengurangan honor mereka dari Rp 900 ribu menjadi Rp 600 ribu.

"Makanya kita pertanyakan. Boro-boro mau pengurangan, honor kami saja belum dibayarkan sejak Mei," ujar salah satu THLT yang namanya tak disebutkan.

Kemudian, salah satu Kabid yang sempat bertikai dengan salah satu THLT enggan dimintai keterangan. Ia menyarankan, agar menanyakan perihal tersebut kepada pimpinan.

Sementara itu, Plt Kasatpol PP Kabupaten Lebong, Tarmizi saat dimintai keterangan menjelaskan, pengurangan honor tersebut hanya sebatas wacana. Belum final dan akan dibahas lagi secara komprehensif.

"Itu baru itung-itungan. Sekarang, kan banyak (THLT) yang baru," timpalnya.

Dia menyebutkan, total THLT di Kantor Satpol PP sebanyak 169 orang. Dimulai dari petugas Satpol PP hingga Damkar. Namun, anggaran honor yang tersedia di DPA hanya  untuk 120 orang.

Artinya, jika honor ingin tetap dibayarkan Rp 900 ribu per bulan bagi 169 THLT maka anggaran tidak cukup. "Mungkin cukup untuk bulan Oktober atau November," tambahnya yang baru menjabat kurang lebih satu bulan.

Dia mengaku, awalnya THLT Satpol PP hanya 105 personil terhitung Januari sampai April. Namun, dalam perjalananya sejak bulan Juni sampai sekarang ada penambahan 64 personil. Sehingga, jumlah personil di Kantor Satpol PP bertambah menjadi Rp 169 orang.

"Kalau dibayarkan sama rata (untuk 169 personil) sampai bulan Desember maka honor yang bisa diakomodir kemungkinan sekitar Rp 650 ribu. Itu baru penghitungan kasar, belum final," jelasnya.

Lebih jauh, terkait adanya keributan antara THLT dengan salah satu Kabid di halaman Kantor Satpol PP Lebong tersebut, menurutnya itu dipicu karena ada miss komunikasi.

"Keributan tadi ada miss komunikasi antara kabid dan anggotanya. Saya tadi sedang tidak berada di kantor karena menghadiri acara diluar. Tapi, kita yakin itu sudah clear. Nanti kita cari jalan keluarnya," demikian Tarmizi.