PPKM Darurat, Karpet Merah untuk Anies?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Penerapan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa dan Bali pada 3-20 Juli bisa dimaknai sebagai pemberian ruang bagi Presiden Jokowi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam mengatakan, PPKM darurat ini memberikan keuntungan tersendiri bagi gubernur yang cenderung tenang dalam menjalankan tugas seperti Anies Baswedan.

"Saya kira dengan adanya PPKM Darurat maka tentu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi gubernur yang silent dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya," ujarnya dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/6). 

Saiful menilai, Anies merupakan sosok kepala daerah yang dikenal tidak "banci kamera" dan bekerja secara senyap Sementara hasil kerjanya nyata.

Atas dasar itu, Saiful Anam yakin Presiden Jokowi akan mulai sadar dengan kerja-kerja Anies Baswedan dalam memutus rantai sebaran Covid-19.

"Apalagi kita lihat bersama Jokowi mulai dekat dengan Anies. Jokowi, saya yakin, mulai sadar akan kerja-kerja Anies," kata Saiful.

Kedekatan itu, katanya, juga bisa membuka peluang bagi Jokowi untuk lebih condong ke Anies di Pilpres 2024 mendatang ketimbang calon-calon lainnya.

Menurutnya, hubungan Anies dan Jokowi di Pilpres 2014 masih terjalin baik hingga saat ini.

“Saya kira kedekatan Jokowi dengan Anies masih sangat erat. Seperti kita tahu dalam Pilpres 2014 yang lalu Jokowi sangat dekat dengan Anies, meskipun Jokowi terpaksa melakukan reshuffle Anies selaku Mendikbud pada waktu itu atas desakan parpol,” urainya.

Saiful Anam yakin dengan adanya PPKM Darurat tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Anies. Karena jika berhasil, mata publik akan tertuju pada kerja-kerja nyata Anies.

"Untuk itu, dengan adanya PPKM Darurat maka sebenarnya Jokowi sedang ingin memberikan ruang kepada Anies untuk dapat membuktikan bahwa Anies layak sebagai capres 2024 mendatang," pungkas Saiful.