Klaster Menteri yang luput dari perhatian publik sebetulnya bisa menjadi kandidat potensial pada Pilpres 2024 mendatang. Meskipun dalam kurun waktu satu tahun terkahir klaster Kepala Daerah masih menempati top survei secara nasional.
- Perbaikan Data Verifikasi Selesai Diinput ke Sipol, Partai Prima Optmimis Lolos
- Tim: Hasil C1 Linda-Mirza Unggul Dari Tiga Paslon Walikota
- Jokowi: Amien Rais Alternatif Pilihan Pilpres 2019
Baca Juga
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an kepada wartawan seusai menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Dampak Elektoral Prestasi Menteri Pada Pilpres 2024" pada Sabtu siang (11/12).
"Yang jelas kalau dalam setahun terakhir (klaster) kepala daerah. Tapi belakangan ini, selama 6 (bulan) terkahir ini sudah muncul klaster baru yaitu klaster Menteri," kata Ali.
Meski begitu, Ali menyebut klaster partai politik, dalam hal ini figur Ketua Umum Partai ataupun kader unggulan partai, tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam bursa capres untuk Pemilu 2024.
"Tetap Ketum harus diperhitungkan, karena mereka punya partai. Tapi kalau dalam survei-survei Ketua Umum kan masuk posisinya enggak tertinggi, dia di bawah top five kan," tutur Ali.
"Yang masuk top five itu adalah di luar Ketum, kecuali Prabowo ya, itu adalah Kepala Daerah dan klaster Menteri," tuturnya.
Atas dasar itu, Ali meyakini bahwa perhelatan Pilpres 2024 mendatang akan diwarnai dan diramaikan oleh kandidat capres maupun cawapres dari unsur Kepala Daerah dan Menteri. Sebab, trennya belakang sedang mengarah ke situ.
"Jadi, bisa saja nanti yang pertarungan mengerucut adalah di kepala daerah dan Menteri. Karena mereka bisa lebih diterima oleh publik karena mereka sudah ada track record-nya jelas ada kinerjanya di sana kalau mereka," pungkasnya. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Isu Pemilu 2027 Dinilai Tidak Mendasar dan Bisa Membawa Kekacauan Negara
- Achmad Jaingat Sijabat Anggota DPRD Kota Hasil PAW Resmi Dilantik
- Optimis Ekonomi Reboud, Pemerintah Upayakan Tumbuh 7 Persen Kuartal II 2021