Pendap yang menjadi salah satu makanan khas Bengkulu Selatan (BS) meraih penghargaan di tingkat nasional dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020.
- DAK Pendidikan Untuk 14 SD dan 5 SMP
- TPP Diupayakan Dirapel Empat Bulan
- Bertambah 257 Jiwa, Jumlah Janda Dan Duda di Lebong Tembus 6.709 Jiwa
Baca Juga
Event yang dimotori oleh Kementerian Pariwisata RI tersebut mendudukan makanan khas BS yaitu Pendap di urutan ketiga sebagai makanan khas terpopuler se-Indonesia.
Bupati BS Gusnan Mulyadi menghadiri langsung penyerahan penghargaan yang dilaksanakan di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (20/05) malam.
"Kita patut bersyukur atas penghargaan ini, semoga menjadi lantaran baik Bengkulu Selatan dapat dikenal di tingkat nasional. Sekarang, tinggal bagaimana kita lebih membumikan dan mengenalkan Pendap secara luas," kata Gusnan ketika dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Jumat (21/05).
Kedepan sambungnya, Pendap BS akan dijadikan hidangan andalan dalam kegiatan resmi atau acara Pemerintah Daerah.
"Kita akan jadikan masakan Pendap sebagai salah satu sajian utama dalam kegiatan resmi Pemerintah Daerah. Lebih lanjut, untuk menentukan standar rasa, kita juga akan menggelar Festival Pendap atau dilombakan bagi seluruh praktisi masakan kuliner ini," sambung Gusnan.
Selain itu, untuk mengetahui kadar gizi masakan Pendap Pemerintah Daerah akan menguji lab dengan bekerjasama dengan BPOM Provinsi Bengkulu.
Chairman of API Hiro Kristianto mengatakan bahwa pihaknya menyambut juara baru di ajang penghargaan pariwisata terbaik di Indonesia tersebut.
"Jumlah perolehan suara tahun ini tidak terpaut jauh dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 890.736 suara yang diperoleh dari tiga saluran pemungutan suara yaitu SMS, e-flyer, dan video pariwisata sebagai indikator penilaian penghargaan," tutup Kristianto. [ogi]
- Temuan Rp 2,6 Miliar, PPK & PPTK Dinas PUPRPKP RL Didugaan Kuat Langgar Aturan
- Bakti Religi, Polres Bersihkan Tempat Ibadah dan Serahkan Bantuan
- Status PPKM Resmi Dicabut, Satgas Covid-19: Masih Tunggu Transisi Ke Endemi