Pemprov Bengkulu Percepat Izin Pembangunan Pabrik Karet

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, percepat perizinan pembangunan dua pabrik sawit. Setelah mendapat dukungan dan izin dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan ke Bengkulu beberapa waktu lalu.


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, percepat perizinan pembangunan dua pabrik sawit. Setelah mendapat dukungan dan izin dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan ke Bengkulu beberapa waktu lalu.

Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan pada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang akrab di sapa Amran, saat ini Bengkulu yang terdiri dari 20 ribu meter persegi, di mana 53 persen merupakan untuk kawasan produksi dan saat ini sedang digiatkan program intensifikasi pertanian untuk komoditas sawit, pala, kopi dan karet.

Seperti pada komoditi karet, kata Rohidin, lahan karet yang di miliki Bengkulu mencapai luas hingga 90 ribu hektare dengan mayoritas kebun milik rakyat. Rohidin menginginkan agar karet segera menjadi salah satu komoditas yang memiliki lahan industri.

"Dibuat dengan MoU, untuk pembangunan pabrik, dipastikan barang baku tersedia. Saya kira mohon betul dicarikan solusi, pembebasan lahan sudah selesai. Lahan karet luas, pabrik sudah siap di Bengkulu dan investor juga pak," ucap Rohidin kepada Mentan.

Saat ini perizinan pembangunan dua pabrik karet yang direncanakan di Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Utara dalam proses perizinan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

"Saat ini perizinan sedang dalam proses izin Menteri Perindustrian, kita usahakan secepatnya. Sementara dari Dirjen perkebunan sudah tidak ada masalah. Tadi juga saya sudah mengeluarkan surat dukungan yang ditujukan ke Menteri Perindustrian yang dilampiri surat dari Dirjen Perkebunan," kata Rohidin kepada RMOL Bengkulu.

Menurutnya, kopi saat ini masuk dalam komoditas unggulan Bengkulu selain karet dan sawit.

"Kopi juga untuk Bengkulu ini merupakan provinsi ketiga terbesar penghasil kopi, maka saya kira pengadaan bibit sawit, karet, kopi yang betul tersertifikasi," pungkas Rohidin. [Y21]