Pasca Perang 1967, Satu Juta Warga Palestina Ditangkap Israel

Ilustrasi warga Palestina yang meninggal akibat korban gempuran Israel sedang di salatkan/Net
Ilustrasi warga Palestina yang meninggal akibat korban gempuran Israel sedang di salatkan/Net

Perang Arab-Israel Ketiga atau juga dikenal sebagai Perang Enam Hari pada 1967 telah banyak mengubah situasi di Palestina hingga hari ini.


Data dari Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, pada Sabtu (5/6) mengungkap, setidaknya satu juta warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan Israel sejak perang tersebut.

Tercatat, terdapat lebih dari 54 ribu perintah penahanan administratif yang dibuat oleh Israel sejak 1967.

Kebijakan penahanan administratif memungkinkan pihak berwenang Israel untuk memperpanjang penahanan seorang tahanan tanpa dakwaan atau pengadilan.

"Sekitar 17 ribu perempuan dan anak perempuan, serta 50 ribu anak-anak termasuk di antara mereka yang ditahan," kata LSM lokal tersebut, seperti dimuat Anadolu Agency.

"Sebanyak 226 tahanan tewas di dalam penjara Israel sejak 1967,” tambahnya.

LSM tersebut mengatakan semua yang ditahan mengalami beberapa bentuk penyiksaan fisik atau psikologis, pelecehan moral, dan perlakuan kejam.

Diperkirakan, 4.500 warga Palestina diyakini ditahan di penjara Israel, termasuk 41 wanita, 140 anak di bawah umur, dan 440 tahanan administratif.

Perang 1967 yang berlangsung dari 5 hingga 10 Juni tahun itu membuat Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir, yang kemudian dikembalikan ke Mesir di bawah kesepakatan damai 1979 dengan Israel.