Di tengah ketegangan yang meningkat di Ukraina, usai Rusia melancarkan aksi militer, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan permohonan agar Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE).
- Rugikan Negara Rp11 Miliar, Ternyata Terdakwa Kasus Korupsi Koni Tarik Uang 37 Kali
- Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Resmi Ditutup, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Bengkulu
- Masuk Nominasi 5 Besar Satker Terbaik, Polresta Bengkulu Terima Penghargaan Kompolnas Awards 2024
Baca Juga
Dia meminta agar ada "jalur cepat" untuk bisa bergabung dengan UE, demi membantu negaranya melawan pasukan Rusia dengan memperkuat hubungannya dengan Barat.
Sebuah gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan Zelensky menandatangani aplikasi resmi di meja dengan barikade dalam ruangan di belakangnya.
"Presiden Volodymyr Zelenskytelah menandatangani aplikasi untuk keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. Ini adalah momen bersejarah," begitu cuitan yang dipublikasikan di kantor kepresidenan Ukraina.
Sementara itu, dikabarkan media Inggris Metro pada Senin (28/2), Zelensky sebelumnya mengungkapkan bahwa dia telah meminta UE untuk aksesi segera melalui prosedur khusus baru.
“Tujuan kami adalah untuk bersama dengan semua orang Eropa dan, yang paling penting, berada pada pijakan yang sama,” katanya di saluran Telegramnya.
"Saya yakin itu adil. Saya yakin itu mungkin," sambungnya.
Dia juga mengkonfirmasi bahwa dirinya telah berbicara dengan para pemimpin UE tentang prospek bergabung.
Langkah terbaru Ukraina itu dilakukan tidak lama setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa UE ingin Ukraina bergabung, pada akhir pekan kemarin.
"Mereka (Ukraina) adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk," katanya.
Tetapi meskipun mendukung Ukraina untuk keanggotaan UE, dia tidak memberikan indikasi bahwa itu akan menjadi aksesi cepat yang diminta oleh para politisinya.
Belum jelas seperti apa prosedur khusus dalam praktiknya dan apakah para pemimpin Eropa akan menyetujui opsi jalur cepat tersebut untuk Ukraina.
Keputusan untuk menambahkan negara baru ke UE terletak pada negara-negara anggota yang sudah mapan, yang tidak selalu setuju dengan pandangan Komisi.
- 9 CPNS Penjaga Tahanan Jalani Orientasi di Kanwil Kemenkumham Bengkulu
- Bantuan Untuk 30 Masjid di Mukomuko Tembus Rp 1,28 Miliar
- Lagi, PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 23 Agustus 2021