Parameter Pandemi Dan Ekonomi Terus Membaik Pemerintah Tetap Waspada

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok

Angka kasus aktif Covid-19 terus mengalami penurunan. Total vaksinasi yang sudah disuntikkan hingga 22 April 2021 mencapai lebih dari 17,98 juta dosis. Sementara dari sisi pemulihan ekonomi nasional, ada tanda-tanda ekonomi rebound tahun ini.


Kebijakan Pemerintah dalam menangani Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional secara bertahap membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di tahun kedua pandemi Covid-19.

“Situasi perekonomian kita sudah relatif memberikan tanda-tanda positif dan proyeksi kita ke arah recovery,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/4).

Pemerintah memprediksi ekonomi rebound tahun 2021 ini dengan pertumbuhan dalam kisaran 4,5 s.d. 5,3% (YoY). Hal ini sejalan dengan berbagai leading indicator yang menunjukkan perbaikan.

Airlangga menjelaskan, mengacu pada data Maret 2021, program vaksinasi dan kebijakan PPKM mikro telah meningkatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke level 93,40%. Bersamaan dengan itu, stimulus melalui relaksasi PPnBM di sektor otomotif telah meningkatkan penjualan sebesar 28,2% (YoY).  Sedangkan stimulus pada sektor properti, pariwisata dan sektor yang lain diharapkan juga semakin meningkatkan konsumsi di sepanjang tahun 2021.

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur juga semakin ekspansif ke level 53,2% di bulan Maret 2021. Dalam tiga bulan terakhir, neraca perdagangan positif didukung oleh ekspor yang tinggi dan investasi yang meningkat,” ujar Airlangga.

Terkait pandemi Covid-19, parameter Indonesia relatif lebih baik dibandingkan global. Tren persentase kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari global. Demikian juga kasus sembuh.

Dari segi vaksinasi, Indonesia berada di posisi 10 besar dunia dan termasuk 4 besar dunia dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin.

“Untuk lebih mempercepat peningkatkan herd  immunity, program vaksinasi terus diakselerasi,” ujar Airlangga.

Mengantisipasi ledakan gelombang ketiga (third wave) di India,  Pemerintah menerapkan pembatasan mobilitas, dengan menghentikan pemberian visa bagi WNA yang pernah tinggal dan atau mengunjungi India dalam waktu 14 hari.

Sedangkan bagi WNI yang akan kembali ke Indonesia dan pernah tinggal atau mengunjungi wilayah India dalam kurun waktu 14 hari tetap diizinkan masuk dengan protokol kesehatan yang diperketat.

“Indonesia memiliki posisi dan cara penanganan Covid-19 yang tidak sama dengan India. Presiden Joko Widodo memberi arahan agar kita terus waspada,” ujar Menko Airlangga.

Terkait kebijakan “Gas dan Rem” yang diterapkan Pemerintah melalui program pengendalian Covid-19 dan pogram pengungkit ekonomi, Airlangga mengatakan bahwa ada beberapa program yang didorong oleh Pemerintah, salah satunya adalah pembayaran THR yang bisa mengungkit PDB. Kemudian terkait dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Pemerintah dan stakeholder terkait saat ini sedang mempersiapkan sistemnya.

“Akuntabilitas adalah hal yang penting. Usulan-usulan dari platform yang mendukung Harbolnas ini diterima Pemerintah dan sedang dikaji lebih lanjut. Dalam waktu singkat akan diumumkan,” pungkas Airlangga.