Pandemi, Permintaan Alat Kontrasepsi Di Lebong Meningkat

Alat kontrasepsi yang dibagikan pada masyarakat/Net
Alat kontrasepsi yang dibagikan pada masyarakat/Net

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebong, mencatat selama masa pandemi ini, permintaan alat kontrasepsi di Kabupaten Lebong, meningkat.


Kadis P3AP2KB Kabupaten Lebong, Firdaus melalui Petugas Gudang Alat Kontrasepsi, Thohirwan mengutarakan, distribusi semester satu tahun 2020 lalu pengunaan IUD sebanyak 143 unit, pil 8500 keping, kondom 80 lusin, suntik 5.680 dosis, dan implant 511 unit.

"Namun, jika dibanding data Per Juni tahun 2021 mengalami peningkatan. Untuk IUD sebanyak 90 Unit, Pil 11.900 keping, kondom 80 lusin, suntil 8.940 dosis, implant 370 unit," kata Thohir, Selasa (24/8).

Dia menambahkan, peningkatan itu terjadi pada penggunaan suntik dan pil KB. Sedangkan, untuk alat pengaman konstan, serta IUD dan Implant mengalami penurunan.

Masyarakat sekarang, sambungnya, lebih memilih menggunakan pil dan suntik, karena takut ke rumah sakit atau ke puskesmas. Sehingga, permintaan pil dan suntik dari puskesmas melonjak naik.

"Mungkin karena pandemi banyak tinggal di rumah pengguna pil dan suntik itu justru naik, kondom konstan. Sedangkan IUD dan implant turun," jelasnya.

Dia menyatakan, seluruh alat kontraseps itu disalurkan di 14 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Kecamatan. Masing-masing, 13 puskesmas dan 1 rumah sakit umum daerah (RSUD).

"Kalau dasar kita mendistribusikan alat kontrasepsi berdasarkan permintaan dari fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas dan rumah sakit," demikian Thohir.