Program Kartu Prakerja sudah sampai di gelombang ke-19. Program ini telah menjangkau 515 kabupaten/kota mulai dari Provinsi Aceh hingga Papua.
Namun, dari segi jumlah penerimaan Kabupaten Lebong menjadi daerah terendah se-Provinsi Bengkulu penerima kartu prakerja.
Plt Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Lebong, Jafri didampingi staf, Deka Setiawan mengungkapkan, pendaftar bantuan kartu prakerja di Lebong berkisar 2.000 orang.
"Terendah, kabupaten lain di Provinsi Bengkulu rata-rata jumlahnya capai 6 ribuan. Kalau kita masih sekitar 2 ribuan," katanya, Selasa (7/9).
Dia menambahkan, sebagai inisiatif pihaknya membuat surat edaran dengan nomor: 560/316/Disnakertrans/02/2021 perihal Program Kartu Prakerja yang ditujukan kepada Camat, Lurah, dan Kades se-kabupaten Lebong.
"Walaupun ini program kementerian. Setidaknya kita ingatkan kepada seluruh camat, lurah dan kades agar menginformasikan kepada masyarakat di wilayahnya terkait dengan kartu prakerja," ungkapnya.
Untuk pendaftaran sendiri dilakukan secara online, yakni di laman www.prakerja.go.id. Dengan persyaratan sebagai WNI, berusia minimal 18 tahun dan sedang tidak mengikuti pendidikan formal.
Kemudian para pencari kerja, korban PHK atau wirausaha. Lalu, bukan anggota dewan, PNS, kepala desa dan perangkat desa, serta tidak menerima bantuan lain seperti BPUM, BLT atau bantuan pemerintah lainnya.
"Selain itu, dalam 1 keluarga hanya diperbolehkan maksimal 2 NIK yang menjadi penerima kartu prakerja," imbuhnya.
Lebih jauh, ia menyatakan, jika mengacu penyaluran sebelumnya nilai bantuan kartu prakerja itu berkisar Rp 3,5 juta per penerima. Masing-masing, rinciannya untuk dana pembelian pelatihan Rp 1 juta, dana bantuan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan atau total Rp 2,4 juta, dan insentif survei keberkerjaan Rp 50.000 per survei (akan ada 3 survei).
"Untuk penyalurannya per termin. Disalurkan melalui rekening penerima masing-masing dan pendaftarannya secara online," tutupnya.
