Masyarakat Desa Beriang Tinggi, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur mengeluhkan kondisi Air Sungai Beriang, pasalnya semenjak pabrik pengolahan kelapa sawit berdiri, air sungai di Desa Beriang Tinggi berubah warna dan sering mengeluarkan bau tidak sedap.
- Adminduk Tubei Tak Perlu Ditarik, Tinggal Tunggu Revisi Permendagri
- Usai Lapor KASN, Enam Pejabat Nonjob Kembali Ke Eselon II
- Pemdes Penum Bangun 188 Meter Jalan Rabat Beton
Baca Juga
Salah satu masyarakat yang mintak namanya jangan disebutkan mengatakan, kalau sebelum pabrik berdiri, sungai itu dijadikan tempat pengambilan air bersih oleh masyarakat sekitar.
"Kalau dahulu sungai itu tempat masyarakat mandi, cuci pakaian, ngambil air untuk kebutuhan sehari-hari, sungai itu menjadi sumber mata air bersih bagi masyarakat sekitar, apalagi dimusim kemarau yang mana sumur-sumur pada kering tapi sungai itu tidak," ucapnya ke pihak RMOLBengkulu, Sabtu (15/01)
Masih diwaktu yang sama, Sabtu (15/01) Anggota Badan Permusyawaratan Desa ( BPD) Beriang Tinggi, Holen membenarkan keluhan masyarakat, kalau kondisi air sungai tidak jernih seperti sebelum ada pabrik berdiri,
"Air sungai itu sekarang sudah tidak layak digunakan masyarakat," ucap Holen.
Saat kami mencoba konfirmasi ke pihak pabrik atas keluhan masyarakat, beberapa kali kami tidak mendapatkan tanggapan, karena hal itu, yang kami ketahui sebagai manager diperusahaan tersebut bernama Tobi, kami konfirmasi belum memberikan tanggapan,
"Untuk masalah itu silahkan koordinasikan ke pihak DLH Kaur," ucap manager pabrik Tobi yang kami ketahui dari masyarakat sekitar. [ogi]
- Penjelasan Bupati Tentang Pelaksanaan Uji Kompetensi Pejabat Pemkab Lebong
- Operasi "Zebra Nala 2021" Segera Dimulai
- Pilot Project Program Sakti, Wabub : Sukses Baru Kita Hajar