Muhammadiyah Doakan Muktamar ke 34 NU Hasilkan Keputusan Penting

Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar ke 34 NU di Ponpes Darussa'adah, Lampung Tengah/RMOL
Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar ke 34 NU di Ponpes Darussa'adah, Lampung Tengah/RMOL

Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut menyampaikan ucapan selamat untuk perhelatan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar pada tanggal 22 hingga 25 Desember 2021 di Lampung.


Ucapan itu disampaikan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dalam keterangannya di Yogyakarta, pada Rabu (22/12).

"Semoga Muktamar dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sukses yang menghasilkan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan dan kemaslahatan NU, umat, bangsa, dan kemanusiaan di ranah global," ucap Haedar Nashir dilansir Kantor Berita RMOLLampung.

Sejalan dengan tema muktamar NU yakni ”Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia” Haedar percaya NU akan semakin maju, mandiri, dan menebar damai di tengah dinamika kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta yang kompleks saat ini.

"NU bersama Muhammadiyah dan organisasi keagamaan yang lahir sebelum kemerdekaan telah membuktikan diri sebagai gerakan keislaman yang berjuang untuk Indonesia merdeka serta membangun Indonesia dengan pengkhidmatan tinggi yang menyatukan keislaman dan kebangsaan secara integratif," tuturnya.

Bagi NU dan Muhammadiyah, dikatakan Haedar, Indonesia dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 telah selesai atau final sebagai rumah berbangsa dan bernegara milik bersama.

"Kedua ormas terbesar ini hadir sebagai representasi Islam moderat yang menampilkan wasathiyah Islam yang rahmatan lil'alamin," ujarnya.

Menurut Haedar, NU dan Muhammadiyah menjadi pilar yang menyatukan bangsa dalam spirit Bhineka Tunggal Ika.

Selain itu, NU dan Muhammadiyah telah menampilkan karakter keindonesiaan yang religius dan tengahan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila, agama, dan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Tantangannya bagaimana ke depan kedua ormas Islam moderat tersebut mampu menjadi kekuatan yang berada di garda depan dalam membawa Indonesia berkemajuan sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju sesuai jatidirinya yang dilandasi tiga nilai utama tersebut," demikian Haedar.